Wednesday, October 1, 2025
HomeBeritaKeluarga sandera Israel desak Trump tekan Netanyahu teken kesepakatan

Keluarga sandera Israel desak Trump tekan Netanyahu teken kesepakatan

Keluarga sandera Israel di Gaza menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump agar memaksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerima kesepakatan untuk mengakhiri perang, jika perlu dengan tekanan langsung.

Dalam pernyataan resmi, keluarga para sandera menuding pemerintah Israel mengabaikan nasib mereka.

“Kami berada dalam pertarungan eksistensial melawan musuh di dalam negeri yang telah meninggalkan para sandera. Kami tidak akan membiarkan Netanyahu menjual Israel demi Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir. Kami tidak akan membiarkan Netanyahu ataupun pemerintahannya meninggalkan para sandera,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kepada Trump, mereka menyampaikan pesan tegas.

“Seluruh mata di Timur Tengah tertuju kepada Anda. Kami mendesak Presiden Trump untuk tidak meninggalkan kami, menghentikan perang, dan memastikan semua sandera dipulangkan. Netanyahu menyiksa kami dan terus menghindar dari kesepakatan,” tegasnya.

Trump pada Senin memulai pertemuan dengan Netanyahu —yang berstatus buronan hukum internasional— untuk membahas rencana AS menghentikan perang di Gaza.

Sebelum pertemuan, Trump menyatakan optimisme bahwa perdamaian di Gaza akan segera terwujud.

Pekan lalu, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Trump mengajukan rencana berisi 21 butir kepada para pemimpin negara Arab dan Islam. Rencana itu bertujuan menghentikan perang yang sudah berlangsung dua tahun.

Menurut laporan Washington Post, dokumen tersebut antara lain mencakup penghentian segera semua operasi militer, pembekuan garis pertempuran di posisi terakhir, serta pembebasan seluruh tahanan dalam waktu 48 jam.

Rencana itu juga memuat ketentuan penghancuran seluruh persenjataan ofensif Hamas, pemberian amnesti kepada para pejuangnya, serta jaminan jalur aman menuju negara ketiga bagi anggota Hamas yang memilih meninggalkan Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler