Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Rabu (2/10/2025).
Keduanya membahas perkembangan terkait rencana yang diajukan Washington untuk menghentikan perang di Gaza.
Menurut keterangan di situs resmi Diwan Amiri Qatar, Sheikh Tamim menegaskan kembali dukungan negaranya bagi upaya perdamaian.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa negara-negara pendukung rencana tersebut mampu mencapai penyelesaian yang adil, yang menjamin keamanan serta stabilitas kawasan, sekaligus melindungi hak-hak rakyat Palestina.
Di Washington, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan saat ini sedang berlangsung “diskusi yang sangat sensitif” mengenai usulan Trump.
“Saya bisa pastikan bahwa pembicaraan yang sangat penting sedang dilakukan, tetapi saya tidak akan terburu-buru menyampaikan pernyataan resmi dari sini,” kata Leavitt dalam jumpa pers.
Trump sendiri telah memaparkan garis besar rencananya dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Washington, Senin lalu.
Rencana itu mencakup penghentian tembak-menembak, pembebasan seluruh sandera yang ditahan Hamas dalam waktu 72 jam, perlucutan senjata Hamas, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Setelah itu, akan dibentuk sebuah “Dewan Perdamaian” yang dipimpin langsung oleh Trump.
Kepada wartawan, Trump menambahkan bahwa Hamas diberi waktu tiga hingga empat hari untuk menanggapi usulan tersebut.