Pelatih Manchester City asal Spanyol, Pep Guardiola, menyerukan warga Barcelona untuk turun ke jalan pada Sabtu (hari ini) guna memprotes berlanjutnya perang dan genosida di Jalur Gaza.
Dalam sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, Guardiola menyampaikan pesan emosional.
“Kita sedang menyaksikan genosida secara langsung. Ribuan anak telah dibunuh, dan ribuan lainnya mungkin akan bernasib sama. Gaza hancur lebur, dan orang-orang berjuang mencari makanan, air bersih, atau obat-obatan,” ujarnya.
Guardiola menegaskan bahwa masyarakat sipil yang terorganisasi dapat menyelamatkan nyawa dan menekan pemerintah agar segera bertindak.
Ia pun mengajak warga Barcelona untuk bergabung dalam aksi damai yang digelar pukul 12 siang waktu setempat, dengan tujuan menuntut penghentian genosida dan kekerasan terhadap warga Gaza.
Bukan kali ini saja Guardiola menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Pada Juni lalu, saat menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Manchester, ia juga menyinggung tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza dalam pidato penerimaannya.
“Saya merasa sangat sedih melihat jatuhnya korban tak berdosa di Ukraina, Sudan, dan Gaza. Apa yang kita saksikan di Gaza sungguh memilukan. Ini melukai tubuh saya sendiri. Ribuan anak dan warga sipil tewas, dan ribuan keluarga hidup dalam penderitaan akibat kekerasan,” ujarnya kala itu.
Pelatih asal Catalonia itu menambahkan bahwa dirinya sangat ketakutan dengan apa yang terjadi di Gaza, dan menolak pandangan bahwa tragedi ini adalah isu ideologis.
“Ini bukan tentang politik, tetapi tentang kemanusiaan,” tegasnya.
Sikap terbuka Guardiola terhadap isu Palestina menuai reaksi keras dari pejabat Israel. Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel, Miki Zohar, mengecam pernyataannya dengan nada sarkastik.
“Benar, Pep. Anak-anak Eropa akan menjadi korban berikutnya dari organisasi teroris Islam. Mereka sudah bilang, setelah selesai dengan Israel, mereka akan menuju dunia bebas lainnya. Jika Israel kalah, maka giliranmu berikutnya,” ujar Zohar.
Sementara itu, lembaga penyiaran publik Israel mengkritik Guardiola karena tidak menyebut satu kata pun tentang para sandera Israel di Gaza, tetapi berbicara panjang lebar mengenai penderitaan warga Gaza.
Meski demikian, seruan Guardiola mendapat dukungan luas dari aktivis dan kelompok masyarakat sipil di Spanyol yang selama berbulan-bulan mengecam kebungkaman komunitas internasional terhadap pembantaian di Gaza.