Parlemen Spanyol pada Rabu (9/10) mengesahkan undang-undang yang memberlakukan larangan penuh atas perdagangan senjata dari dan ke Israel.
Kebijakan ini didorong oleh Perdana Menteri Pedro Sánchez sebagai bagian dari upaya “menghentikan genosida” di Jalur Gaza.
Rancangan undang-undang tersebut disetujui dengan 178 suara, sementara 169 anggota parlemen lain belum menyatakan posisi mereka hingga Rabu pagi.
Pemerintah minoritas yang dipimpin Sánchez berhasil mengamankan dukungan dari partai kiri Podemos untuk meloloskan kebijakan tersebut.
“Pemerintah mengusulkan larangan yang ditujukan kepada pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk menghentikan genosida di Gaza, dan Anda memilih menentangnya,” ujar Sánchez menegur Alberto Núñez Feijóo, pemimpin oposisi dari Partai Rakyat yang berhaluan kanan-tengah.
Larangan ini, menurut Sánchez, sejatinya telah diterapkan secara de facto sejak Oktober 2023 dan diumumkan secara resmi pada 8 September lalu sebagai bagian dari langkah-langkah yang disebut pemerintah “untuk menghentikan genosida di Gaza”.
Keputusan Madrid kembali memicu ketegangan diplomatik dengan Tel Aviv. Pemerintah Israel sempat memanggil pulang duta besar Spanyol pada 2024, menyusul pengakuan resmi Madrid terhadap Negara Palestina.
Undang-undang yang disahkan ini juga memuat “langkah-langkah darurat untuk mendukung rakyat Palestina”.
Termasuk pelarangan ekspor segala bentuk perlengkapan militer, barang, atau teknologi yang berpotensi digunakan untuk kepentingan tempur oleh Israel.
Selain ekspor, Spanyol juga melarang impor produk atau teknologi militer dari Israel, serta menutup wilayah udaranya untuk pengiriman bahan bakar pesawat yang dapat dimanfaatkan untuk operasi militer.
Undang-undang itu bahkan melarang promosi dan penjualan produk yang berasal dari permukiman ilegal di wilayah pendudukan, baik di Gaza maupun di Tepi Barat.
Meski demikian, aturan baru ini memberi kewenangan kepada Dewan Menteri untuk memberi pengecualian dalam “kasus luar biasa”, jika penerapan larangan dinilai merugikan kepentingan nasional Spanyol.
Dalam naskah hukum tersebut ditegaskan bahwa “respons Israel terhadap serangan mengerikan pada 7 Oktober 2023 telah berubah menjadi serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil Palestina, yang oleh sebagian besar pakar digolongkan sebagai tindakan genosida.”
Spanyol menjadi salah satu negara Eropa yang paling vokal mengutuk serangan Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan besar-besaran Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023.