Friday, October 10, 2025
HomeBeritaTrump: Perang Gaza berakhir, upacara penandatanganan perdamaian akan digelar di Mesir

Trump: Perang Gaza berakhir, upacara penandatanganan perdamaian akan digelar di Mesir

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan bahwa perang di Gaza telah resmi berakhir, setelah serangkaian perundingan intensif dalam beberapa hari terakhir menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.

Ia menegaskan akan segera berangkat ke Timur Tengah untuk menghadiri upacara penandatanganan perjanjian perdamaian di Mesir.

Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa proses pertukaran tahanan antara pihak Israel dan kelompok Hamas akan dimulai pada Senin atau Selasa mendatang.

Ia juga menyebut bahwa momen itu akan menandai awal dari “babak baru bagi kawasan”.

Trump menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin Qatar, Mesir, dan Turki atas peran penting mereka dalam memfasilitasi tercapainya kesepakatan tersebut, yang ia sebut sebagai “hasil luar biasa dari kerja diplomasi kolektif”.

“Saya percaya bahwa perdamaian yang kita bantu wujudkan di Timur Tengah kali ini akan bertahan lama. Semua negara di kawasan ini sepakat bahwa saatnya tiba untuk menghentikan perang,” ujar Trump.

Senjata Hamas

Trump menyebut bahwa Hamas telah kehilangan sekitar 70.000 anggotanya selama perang, dan menekankan bahwa “perang ini harus segera diakhiri.”

Ia menambahkan, Gaza akan dibangun kembali dengan dukungan keuangan dari sejumlah negara yang telah berjanji memberikan bantuan besar-besaran untuk rekonstruksi.

Mengenai status kelompok bersenjata di Gaza, Trump menegaskan bahwa senjata Hamas akan dilucuti, dengan prioritas awal berupa pembebasan para “sandera”.

“Setelah itu kita akan melihat perkembangannya, dan saya yakin semuanya akan berjalan baik,” ujarnya.

Menurut Trump, tujuan berikutnya adalah menciptakan situasi hidup yang lebih layak bagi warga Gaza.

“Kita akan membangun tempat di mana masyarakat bisa hidup dalam kondisi yang jauh lebih baik,” katanya.

Ketika ditanya soal kemungkinan pembentukan negara Palestina merdeka, Trump menjawab bahwa ia “tidak memiliki posisi tetap” mengenai solusi dua negara.

“Saya akan mengikuti apa pun yang disepakati para pihak,” katanya.

Trump juga mengungkapkan bahwa ia telah diminta untuk berpidato di Knesset, parlemen Israel, dan bersedia melakukannya “jika memang diinginkan oleh para pemimpin di sana.”

“Mereka meminta saya berbicara di Knesset, dan saya sudah menyetujui itu,” ujarnya kepada para wartawan.

Serangan terhadap Iran

Menanggapi pertanyaan mengenai serangan militer Amerika terhadap Iran baru-baru ini, Trump menyebut langkah itu sebagai bagian dari strategi yang “penting untuk mencapai kesepakatan Gaza.”

Namun ia menambahkan bahwa Teheran kini menunjukkan keinginan untuk bekerja sama demi perdamaian.

“Iran ingin berkontribusi dalam proses ini, dan kami siap bekerja bersama mereka,” katanya.

Sebelumnya, Trump memimpin rapat kabinet di Gedung Putih guna membahas rincian kesepakatan yang mencakup pertukaran tahanan sebagai fase pertama dari rencana yang lebih luas untuk Gaza.

Usai rapat, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyampaikan bahwa kesepakatan ini tak mungkin tercapai tanpa peran langsung Presiden Trump.

“Beberapa bulan lalu, kami tak membayangkan kesepakatan seperti ini bisa dicapai,” ujarnya.

Rubio menambahkan bahwa kesepakatan itu akan membuka jalan bagi Gaza “untuk menjadi tempat yang layak huni kembali”.

Ia juga menyebut bahwa sebanyak 20 sandera akan segera dibebaskan berkat upaya diplomasi Presiden Trump.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler