Saturday, October 11, 2025
HomeBeritaStudi PBB: Lebih dari 54 ribu anak di Gaza alami gizi buruk...

Studi PBB: Lebih dari 54 ribu anak di Gaza alami gizi buruk akut

Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa lebih dari 54.600 anak di Jalur Gaza mengalami gizi buruk akut, dengan lebih dari 12.800 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Temuan ini menggambarkan tingkat krisis kemanusiaan yang semakin parah di wilayah yang telah porak-poranda akibat perang dan blokade.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis bergengsi The Lancet itu dilakukan oleh tim kesehatan dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang memeriksa sekitar 220 ribu anak di seluruh Gaza sejak Januari 2024 hingga pertengahan Agustus 2025 untuk mendeteksi kasus kekurangan gizi.

Direktur Departemen Kesehatan UNRWA sekaligus penulis utama studi tersebut, Akihiro Seita, menjelaskan bahwa sejak 7 Oktober 2023, infrastruktur Gaza telah hancur, penduduk berulang kali mengungsi, dan akses bantuan kemanusiaan dibatasi secara ketat oleh otoritas Israel.

“Puluhan ribu anak kecil di Gaza menderita kekurangan gizi dan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. Mereka menghadapi risiko kematian yang terus meningkat akibat perang yang tiada henti. Tanpa gencatan senjata permanen dan perdamaian yang nyata, penderitaan ini akan terus berlangsung,” ujar Seita.

UNRWA menjelaskan bahwa selama 20 bulan masa pemantauan, jumlah pangan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan yang masuk ke Gaza jauh di bawah tingkat sebelum perang.

Hal itu disebabkan oleh pembatasan ketat yang diberlakukan Israel terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan.

Kondisi ini memperburuk krisis kesehatan di tengah kehancuran hampir total fasilitas medis.

Banyak rumah sakit yang tidak lagi berfungsi, dan ratusan ribu warga mengandalkan klinik darurat atau layanan lapangan dengan sumber daya sangat terbatas.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel — dengan dukungan penuh Amerika Serikat (AS)— telah melancarkan serangan militer yang digolongkan sebagai genosida terhadap Gaza.

Serangan itu telah menewaskan lebih dari 67.183 warga Palestina dan melukai 169.841 orang lainnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Selain korban akibat serangan langsung, kelaparan dan kekurangan gizi yang disebabkan oleh blokade telah menewaskan sedikitnya 460 warga Palestina, termasuk 154 anak-anak.

Temuan terbaru dari UNRWA ini mempertegas bahwa krisis di Gaza bukan hanya perang bersenjata, tetapi juga perang terhadap kelangsungan hidup manusia.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler