Thursday, September 19, 2024
HomeBeritaRusia-China tuding AS atas serangan Israel ke Sekolah Al-Tabi'in Gaza

Rusia-China tuding AS atas serangan Israel ke Sekolah Al-Tabi’in Gaza

Diplomat China itu mencatat, AS adalah "pemasok senjata terbesar" ke Israel dan memiliki pengaruh yang cukup besar atas negara tersebut

Anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan militer Israel terhadap Sekolah Al-Tabi’in yang menewaskan sedikitnya 100 warga Gaza yang mengungsi di sana. Sementara, Rusia dan China menuding Amerika Serikat bertanggung jawab atas insiden tersebut karena dukungan senjata yang diberikannya.

“Saat mendorong Resolusi Dewan Keamanan 2735, AS mengklaim bahwa Israel telah menerima kesepakatan gencatan senjata, tetapi kenyataannya justru sebaliknya,” ujar Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB, dalam sesi darurat mengenai Palestina yang diadakan atas permintaan Aljazair kemarin, (13/8).

Diplomat China itu mencatat, AS adalah “pemasok senjata terbesar” ke Israel dan memiliki pengaruh yang cukup besar atas negara tersebut.

“Kami berharap AS akan mengambil tindakan yang tulus dan bertanggung jawab untuk mendorong Israel segera menghentikan operasi militer di Gaza dan menghentikan pembantaian warga sipil,” tambah Fu Cong.

Fu Cong mengecam serangan Israel baru-baru ini terhadap Sekolah Al-Tabi’in di Gaza timur, serta laporan kekerasan seksual yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap tahanan Palestina.

Duta Besar Rusia Dmitry Polyanskiy mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa negaranya “sangat terguncang” oleh serangan terhadap sekolah tersebut dan menyampaikan “belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban yang meninggal, serta berharap pemulihan cepat bagi yang terluka.”

Polyanskiy juga menuding AS atas terus bertambahnya korban sipil di Gaza.

Baca juga: Israel bunuh 100 jamaah shalat subuh Gaza

“Berharap kolega kami dari Barat, terutama Amerika, yang berkolusi dengan Israel untuk menunjukkan belas kasih kepada Palestina adalah sia-sia,” katanya.

Ia menyalahkan negara-negara Barat yang “memanjakan” Israel atas eskalasi krisis di Timur Tengah.

“Lebih dari 14 anggota Dewan Keamanan disandera oleh AS, yang memblokir setiap tindakan menuju gencatan senjata segera,” tambah Polyanskiy.

Perwakilan tetap Aljazair di PBB, Amar Bendjama, menanyakan kepada anggota Dewan: “Berapa lama lagi kita akan melihat pertemuan Dewan Keamanan yang tidak efektif, sia-sia, dan tanpa harapan?”

Ia menegaskan bahwa Dewan Keamanan “memiliki tanggung jawab hukum dan moral utama untuk bertindak, dan bertindak tegas untuk menjalankan mandatnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.”

Bendjama mengatakan bahwa pembantaian di sekolah tersebut “tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan finansial dan militer yang murah hati yang diberikan secara bebas kepada agresor Israel.”

Ia mendesak Dewan untuk “memenuhi tanggung jawabnya dan menghormati komitmennya,” serta menuntut agar Israel dimintai pertanggungjawaban “dengan menggunakan semua cara hukum, termasuk sanksi.”

“Tidak ada ruang untuk menunda atau memperumit negosiasi dengan menambahkan persyaratan baru atau tuntutan baru,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Perwakilan Tetap Inggris untuk PBB, James Kariuki, mengatakan bahwa mereka “terkejut oleh serangan militer Israel terhadap Sekolah Al-Tabi’in, tempat warga sipil Palestina berlindung.”

Saat ia menyerukan agar Israel mematuhi “kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil,” diplomat Inggris tersebut juga menyatakan kengerian atas laporan tentang “kekerasan seksual dan penyiksaan yang dihadapi oleh para sandera di Gaza dan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel, banyak di antaranya adalah anak-anak.”

“Kami juga telah mendengar retorika yang sama sekali tidak dapat diterima dari para menteri Israel terkait perlakuan buruk terhadap para tahanan dan kelaparan warga sipil di Gaza. Kami meminta pemerintah Israel untuk menarik dan mengecam pernyataan-pernyataan ini,” tambahnya.

Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield, menyampaikan keprihatinan mendalam atas korban sipil akibat pembantaian di sekolah tersebut, tetapi kembali menegaskan dukungan AS kepada Israel terkait “haknya untuk mengejar Hamas.”

“Israel memiliki hak untuk menanggapi ancaman. Tetapi bagaimana mereka melakukannya adalah penting,” katanya, menyerukan agar Israel “mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kerugian sipil.”

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

Baca juga: Al-Qassam tegaskan dukungan untuk Yahya Sinwar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular