Saturday, November 9, 2024
HomeBeritaHamas: proposal baru yang diterima Netanyahu hanya penuhi tuntutan Israel

Hamas: proposal baru yang diterima Netanyahu hanya penuhi tuntutan Israel

Israel bersikeras menolak gencatan senjata permanen

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menerima “proposal penghubung” baru untuk gencatan senjata di Gaza. Tetapi Hamas mengatakan, bproposal tersebut hanya memenuhi persyaratan Netanyahu.

Hal itu dilaporkan kantor berita Anadolu pada Senin, (19/8).

Berbicara kepada wartawan di Tel Aviv, Blinken mengatakan “proposal penghubung” yang diterima Netanyahu “mencerminkan apa yang ada dalam perjanjian gencatan senjata yang diajukan Presiden Joe Biden pada 31 Mei.

“Sekarang menjadi tanggung jawab Hamas untuk melakukan hal yang sama, dan kemudian pihak-pihak tersebut, dengan bantuan para mediator Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, harus bersatu dan menyelesaikan proses mencapai pemahaman yang jelas tentang bagaimana mereka akan melaksanakan komitmen yang telah mereka buat di bawah perjanjian ini,” tambahnya.

Kata Blinken, Netanyahu berkomitmen untuk mengirim tim Israel kembali ke Doha atau Mesir untuk “menyelesaikan proses ini.”

Menanggapi pertemuannya dengan Blinken, Netanyahu memuji apa yang dia sebut sebagai pemahaman AS terhadap kepentingan keamanan Israel atau upaya untuk membebaskan para tawanan Israel di Gaza.

“Saya juga sangat menghargai pemahaman yang ditunjukkan AS terhadap kepentingan keamanan vital kami sebagai bagian dari upaya bersama kami untuk membebaskan sandera kami,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan di X.

Baca juga: Ini mungkin kesempatan terakhir untuk kembalikan sandera, kata Blinken

Dia menambahkan bahwa upaya bersama ini ditujukan untuk memastikan pembebasan “jumlah maksimum sandera hidup pada tahap pertama dari kesepakatan ini.”

AS, Mesir, dan Qatar mengumumkan pekan lalu setelah pembicaraan gencatan senjata di Doha, mereka telah menyampaikan kepada Israel dan Hamas apa yang mereka sebut sebagai “proposal penghubung”.

Proposal itu untuk lebih mempersempit “kesenjangan yang tersisa dengan cara yang memungkinkan pelaksanaan cepat dari kesepakatan tersebut.”

Hamas mengatakan proposal baru ini memenuhi persyaratan Netanyahu dan sejalan dengan kepentingan mereka.

Israel bersikeras menolak gencatan senjata permanen, penarikan sepenuhnya dari Jalur Gaza, dan penegasannya untuk melanjutkan pendudukan di Persimpangan Netzarim (yang memisahkan utara dan selatan Jalur Gaza), perlintasan Rafah, dan Koridor Philadelphia (di selatan).

Baca juga: Keluarga sandera Israel desak kesepakatan minggu ini, ancam tingkatkan tekanan

“Dia juga menetapkan persyaratan baru dalam file pertukaran sandera dan menarik kembali persyaratan lainnya, yang menghambat penyelesaian kesepakatan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Hamas menekankan komitmennya terhadap apa yang disepakati pada 2 Juli.

Biden mengatakan pada bulan Mei bahwa Israel mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri genosida di Gaza dan memastikan pembebasan sandera di sana. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran tahanan-sandera, dan rekonstruksi Gaza.

Israel telah membunuh lebih dari 40.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dengan sekitar 250 orang dijadikan sandera. Tindakan Israel telah memicu bencana kemanusiaan dan pengadilan yang sedang berlangsung atas dugaan genosida di Pengadilan Internasional.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular