Thursday, September 19, 2024
HomeHeadlineRumah sakit Gaza dahulukan wanita dan anak-anak akibat krisis pasokan medis

Rumah sakit Gaza dahulukan wanita dan anak-anak akibat krisis pasokan medis

“Kami mengimbau kepada dunia yang merdeka untuk menekan penjajah (Israel) agar mengizinkan masuknya pasokan medis yang kami butuhkan,”

Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, mengumumkan pada Kamis pihaknya kekurangan pasokan medis yang parah. Hal itu memaksa mereka memprioritaskan perawatan bagi wanita dan anak-anak dalam upaya menjaga “keturunan Palestina” di Gaza.

“Dengan kelangkaan pasokan medis di departemen gawat darurat, kami sekarang fokus untuk menyelamatkan anak-anak dan wanita demi menjaga keturunan Palestina di Gaza,” kata Muhammad Saqr, juru bicara rumah sakit, dalam konferensi pers.

“Kami mengimbau kepada dunia yang merdeka untuk menekan penjajah (Israel) agar mengizinkan masuknya pasokan medis yang kami butuhkan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa obat-obatan esensial dan pasokan medis telah habis akibat penutupan perbatasan Rafah dan Kerem Shalom oleh Israel.

Baca juga: Warga Gaza bertukar info obat langka via media sosial

Saat ini hanya pasokan medis internasional dan bantuan kemanusiaan yang terbatas yang masuk ke Gaza melalui Israel. Pasokan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang menghadapi kondisi kemanusiaan dan kesehatan yang mengerikan.

Israel terus melakukan serangan brutal terhadap Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan ini telah menyebabkan lebih dari 40.200 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta hampir 93.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, meninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam kehancuran.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di bagian selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung sebelum daerah tersebut diserang pada 6 Mei.

Baca juga: Israel mulai vaksinasi polio bagi pasukannya di Gaza

Baca juga: WHO akan kirim 1 juta vaksi polio ke Gaza

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular