Friday, September 20, 2024
HomeHeadlineIsrael kembalikan jenazah Maher Al-Jazi karena tekanan Yordania

Israel kembalikan jenazah Maher Al-Jazi karena tekanan Yordania

Israel pada awalnya enggan mengembalikan jenazah Al-Jazi

Israel telah mengembalikan jenazah Maher al-Jazi al-Huwaitat, pelaku penembakan di Pos Perbatasan Allenby, kepada pemerintah Yordania.

Pengembalian dilakukan setelah tekanan besar dari pemerintah dan masyarakat Yordania. Menurut media Israel pengembalian jenazah dipandang penting oleh Israel untuk menjaga stabilitas hubungan keamanan antara kedua negara.

Dilaporkan Jerusalem Post, keputusan ini diambil untuk memelihara kualitas hubungan keamanan di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara Yordania dan Israel.

Dalam beberapa hari terakhir, kota Amman dan sejumlah wilayah lainnya di Yordania menjadi saksi aksi demonstrasi besar-besaran.

Massa menuntut pengembalian jenazah Maher Al-Jazi, yang tewas ditembak aparat keamanan Israel pada 8 September 2023. Demonstrasi ini dipicu oleh penahanan jenazah Al-Jazi oleh pihak Israel pasca-insiden penembakan tersebut.

Baca juga: Israel kembalikan jasad Maher Al-Jazi, penembak 3 pemukim ilegal Israel

Al-Jazi, seorang pensiunan tentara yang bekerja sebagai sopir truk, melakukan serangan terhadap aparat keamanan Israel saat melewati Pos Perbatasan Allenby (dikenal di Yordania sebagai Jembatan Raja Hussein) dengan truknya.

Dalam aksi tersebut, ia berhasil menewaskan tiga aparat keamanan Israel sebelum akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel di tempat kejadian.

Insiden ini mendapat perhatian luas dari media lokal dan internasional. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggambarkan peristiwa di Pos Perbatasan Allenby tersebut sebagai “hari yang sulit bagi Israel.”

Laporan Haaretz menambahkan bahwa pihak berwenang Israel pada awalnya enggan mengembalikan jenazah Al-Jazi. Namun protes yang berlangsung di Yordania dan tekanan diplomatik dari pemerintah Yordania membuat Israel mengembalikannya.

Kementerian Luar Negeri Yordania menyatakan bahwa pihaknya juga sedang berupaya untuk membebaskan dua warga Yordania lainnya, Mislah al-Awdat dan Hussein al-Naimat, yang ditahan oleh Israel terkait dengan insiden yang sama.

Laporan Aljazeera menyebutkan, jenazah al-Jazi telah diserahkan kepada pihak keluarga dan akan dimakamkan di kampung halamannya di Al-Husseiniyah, Provinsi Ma’an, Yordania selatan, setelah salat Zuhur pada hari yang sama.

Berbagai media internasional, termasuk The Times of Israel melaporkan, situasi di Pos Perbatasan Allenby semakin memanas di tengah meningkatnya ketegangan politik dan militer antara Israel dan negara-negara tetangga. Termasuk Yordania, yang memiliki perjanjian damai dengan Israel sejak tahun 1994.

Meski begitu, insiden ini telah mengguncang hubungan diplomatik yang sensitif antara kedua negara, dengan demonstrasi di Yordania menjadi cerminan dari ketidakpuasan publik atas sikap Israel terhadap Palestina dan warganya yang terlibat dalam konflik tersebut.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular