Jumlah korban tewas akibat dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel, pager, di Lebanon mencapai 32 orang. Sementara ribuan lainnya terluka, demikian disampaikan Menteri Kesehatan Firas Al-Abiad pada Kamis (19/9) dikutip Anadolu.
Ribuan pager meledak di ibu kota Beirut dan sejumlah wilayah di Lebanon pada Selasa, menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai 2.800 lainnya. Gelombang ledakan kedua pada Rabu menewaskan 20 orang dan melukai 450 lainnya.
“Ledakan-ledakan ini menunjukkan persatuan rakyat Lebanon di seluruh wilayah dalam menghadapi insiden ini,” kata Al-Abiad dalam konferensi pers di Beirut.
Ia menambahkan, ratusan dokter dan tenaga medis segera turun untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Baca juga: Israel diduga tanam peledak di pager Hizbullah yang dibeli dari Taiwan: NYT
Menteri Kesehatan juga menyampaikan, sejumlah negara Arab menawarkan bantuan medis kepada Lebanon setelah terjadinya ledakan-ledakan tersebut.
Kelompok Hizbullah di Lebanon menuduh Israel berada di balik ledakan perangkat tersebut dan berjanji akan membalas serangan ini.
Belum ada komentar resmi dari Israel mengenai ledakan tersebut.
Insiden ledakan pager di Lebanon terjadi di tengah eskalasi serangan lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Serangan Israel telah menewaskan hampir 41.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Baca juga: Media Israel: Netanyahu setujui ledakan pager di Lebanon
