Setidaknya 21 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang menyasar rumah dan tempat penampungan di seluruh Jalur Gaza, menurut sumber medis pada Selasa (1/10).
Pertahanan Sipil Palestina melaporkan, tujuh jenazah ditemukan setelah jet tempur Israel menghantam satu sekolah yang menjadi tempat penampungan warga sipil terlantar di lingkungan Shujaiya, timur Kota Gaza.
Tiga belas orang juga tewas dalam dua serangan udara yang menargetkan dua rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, menurut sumber medis.
Seorang warga Palestina lainnya tewas akibat serangan drone di sebuah tenda yang menampung pengungsi di timur laut kota Rafah, Gaza selatan, menurut saksi mata.
Penembakan artileri Israel juga dilaporkan di beberapa wilayah di seluruh kawasan yang dilanda perang ini, dengan kabar bahwa beberapa bangunan di timur laut kamp pengungsi Nuseirat telah dihancurkan.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Sejak itu, hampir 41.600 orang tewas, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 96.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi, di tengah blokade yang terus berlangsung dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, serta obat-obatan.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
