Wednesday, October 16, 2024
HomeBeritaJerman tahan ekspor senjata ke Israel, desak jaminan tak dipakai genosida

Jerman tahan ekspor senjata ke Israel, desak jaminan tak dipakai genosida

 

Selama tujuh bulan terakhir, sejumlah menteri senior dalam pemerintahan Jerman menunda penjualan senjata ke Israel, dengan syarat Tel Aviv memberikan jaminan bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan untuk kejahatan perang atau tindakan genosida. Hal ini terungkap dalam laporan yang dirilis oleh surat kabar Jerman, Bild, dan media Amerika, Politico.

Menurut laporan tersebut, Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock menahan persetujuan ekspor senjata ke Israel, dengan alasan mereka menginginkan kepastian bahwa senjata buatan Jerman tidak akan digunakan oleh pasukan pendudukan Israel untuk melakukan kejahatan perang atau genosida terhadap warga Palestina.

Penundaan persetujuan ekspor ini dilaporkan terjadi di Dewan Keamanan Federal Jerman, sebuah badan yang terdiri dari menteri-menteri senior yang bertugas menyetujui keputusan ekspor senjata ke negara asing.

Kedua menteri tersebut berasal dari Partai Hijau, yang tergabung dalam koalisi pemerintahan bersama Kanselir Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat.

Meskipun ekspor senjata yang disetujui dari Jerman ke Israel mencapai €14,5 juta (US$15,8 juta) dari Januari hingga 21 Agustus tahun ini, hanya dua persen dari jumlah tersebut yang berupa senjata tempur. Sisanya terdiri dari peralatan militer lainnya seperti helm, rompi pelindung, dan peralatan komunikasi.

Pada bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa pada tahun lalu Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai €326,5 juta (US$363,5 juta), termasuk peralatan militer dan senjata perang, yang menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Namun, sejak Maret tahun ini, Jerman belum menyetujui ekspor senjata perang apa pun ke Israel sampai Tel Aviv memberikan jaminan bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan terhadap warga sipil Palestina.

Seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Politico, “Pengiriman senjata ke Israel terkait dengan kepatuhan terhadap aturan hukum kemanusiaan internasional,” dan “alasan untuk meminta komitmen tersebut adalah untuk mencegah kemungkinan pengadilan administratif Jerman menghentikan pengiriman.”

Pengungkapan ini muncul setelah berbulan-bulan Jerman membantah bahwa mereka telah menghentikan pengiriman senjata ke Israel, menanggapi tuduhan dari Tel Aviv.

Kanselir Jerman, Scholz, pekan ini menegaskan kembali dukungannya terhadap persenjataan Israel, dengan mengatakan kepada anggota parlemen di Bundestag bahwa pengiriman senjata akan dilanjutkan.

“Kami tidak menghentikan pengiriman senjata. Kami telah mengirimkan senjata dan akan terus mengirimkan senjata,” tegas Scholz.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular