Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok Palestina Hamas, mengungkapkan bahwa para pejuangnya telah menewaskan dan melukai tentara Israel dalam pertempuran di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, pada Senin (4/11).
Dalam sebuah pernyataan, Al-Qassam menyebutkan bahwa pasukannya menyerang patroli infanteri Israel yang bersembunyi di sebuah rumah dengan roket peluncur granat (RPG) dan hulu ledak Tandem-charge.
Serangan ini diklaim telah menyebabkan kematian di kalangan pasukan Israel di dekat sebuah rumah sakit di kamp Jabalia.
Dalam pernyataan terpisah, Al-Qassam juga menyatakan bahwa pasukannya menembakkan peluru mortir ke arah pasukan Israel yang ditempatkan di kawasan Al-Shejaiya, di sebelah timur Kota Gaza.
Hingga kini, militer Israel belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap pernyataan Al-Qassam.
Sejak perang dimulai lebih dari setahun lalu, dilaporkan 780 tentara dan perwira Israel tewas di Gaza, Lebanon, atau di sepanjang daerah perbatasan, termasuk 368 orang yang tewas sejak invasi darat Israel ke Gaza pada 27 Oktober 2023.
Sebanyak 5.261 tentara Israel juga dilaporkan terluka, dengan 2.394 di antaranya terluka sejak dimulainya operasi militer di Gaza.
Pengamat menyatakan bahwa Israel sangat menjaga informasi mengenai kerugian personel dan material yang dialami di Gaza dan Lebanon, serta membatasi rilis gambar dan video.
Mereka juga memperingatkan personelnya untuk tidak membagikan informasi kepada media.
Serangan militer Israel di Gaza terus berlanjut sejak serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang mendesak gencatan senjata segera.