Wednesday, December 25, 2024
HomeBaitul MaqdisAbu Ubaidah: Netanyahu bunuh satu sandera Israel di Gaza

Abu Ubaidah: Netanyahu bunuh satu sandera Israel di Gaza

Brigade Al-Qassam juga mempublikasikan foto tawanan perempuan yang tewas, disertai keterangan: “Korban baru Netanyahu dan (Kepala Staf Herzi) Halevi.”

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan salah satu tawanan perempuan Israel tewas dalam serangan oleh tentara Israel di Gaza Utara.

Pernyataan ini disampaikan melalui Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, dalam sebuah unggahan di Telegram pada Sabtu (25/11).

“Setelah kembali berhasil menghubungi para pejuang yang bertugas melindungi tawanan musuh (Israel), yang komunikasi sebelumnya sempat terputus selama berminggu-minggu, diketahui bahwa salah satu tawanan perempuan musuh tewas di area yang menjadi sasaran agresi Zionis di Gaza Utara,” ujar Abu Ubaidah.

Ia juga menambahkan bahwa nyawa tawanan perempuan lainnya yang berada di lokasi serangan kini dalam “risiko yang sangat serius.”

Menurut Ubaidah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta pemimpin militer Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan para tawanan tersebut.

“Netanyahu, pemerintahnya, dan para pemimpin militernya sepenuhnya bertanggung jawab atas kehidupan para tawanan ini karena mereka terus memperburuk penderitaan dan menyebabkan kematian mereka,” katanya.

Dalam unggahannya, Brigade Al-Qassam juga mempublikasikan foto tawanan perempuan yang tewas, disertai keterangan: “Korban baru Netanyahu dan (Kepala Staf Herzi) Halevi.”

Sejak 7 Oktober 2023 Israel telah melakukan serangan balasan besar-besaran yang menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Israel juga masih menahan sedikitnya 9.500 warga Palestina di penjara-penjaranya, sementara sekitar 101 tawanan Israel diyakini masih berada di Gaza. Hamas menyebutkan bahwa puluhan tawanan Israel telah tewas dalam serangan udara acak oleh Israel.

Keluarga para tawanan dan oposisi Israel menuduh Netanyahu sengaja memperpanjang perang untuk mempertahankan posisinya.

Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas serangannya di Gaza.

Selain itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) baru-baru ini mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Palestina, termasuk Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular