Tuesday, April 15, 2025
HomeBeritaAhli militer: Israel bombardir Gaza utara dan selatan untuk paksa warga mengungsi

Ahli militer: Israel bombardir Gaza utara dan selatan untuk paksa warga mengungsi

Operasi militer yang digencarkan oleh pasukan Israel di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza dinilai sebagai upaya sistematis untuk menekan faksi-faksi perlawanan Palestina. Mereka juga memaksa warga sipil meninggalkan tempat tinggal mereka.

Hal ini disampaikan oleh analis militer dan strategis, Kolonel Hatem Karim Al-Falahi, dalam analisis terbaru mengenai dinamika konflik di Gaza.

Menurut Al-Falahi, militer Israel terus meningkatkan tekanan di wilayah selatan Gaza, khususnya melalui penguasaan koridor strategis yang dikenal sebagai “Poros Morag”.

Di saat bersamaan, serangan kini juga semakin intensif di wilayah utara Gaza. Ia menyebut tujuan utama dari taktik ini adalah menciptakan kondisi yang memaksa warga untuk mengungsi akibat gempuran udara dan artileri yang tiada henti.

Pasukan Israel juga dikabarkan mulai mendorong kekuatan militernya menuju Jalan Salahuddin, jalur utama yang memisahkan wilayah utara dan selatan Gaza.

“Tujuannya jelas, memaksa warga sipil bergerak ke arah laut atau wilayah lain di dalam Gaza,” kata Al-Falahi.

Ia menambahkan bahwa kawasan yang kini dikuasai militer Israel meliputi wilayah yang sangat luas, termasuk Rafah di ujung selatan serta zona penyangga (buffer zone) yang semakin meluas.

Terkait klaim Israel bahwa mereka telah mengepung Rafah dan berencana memasukkannya ke dalam zona penyangga.

Ia menjelaskan bahwa strategi Israel adalah dengan mengepung kawasan, lalu mencaploknya secara bertahap.

Setelah itu, mereka akan melakukan penyisiran dan pencarian terowongan yang biasa digunakan kelompok perlawanan.

Menurut Al-Falahi, Israel kini memandang Rafah sebagai wilayah dengan nilai strategis tinggi, khususnya di sepanjang Koridor Philadelphia yang berbatasan dengan Mesir.

Ia juga menyebut bahwa militer Israel secara sistematis mendorong warga ke arah Khan Younis, untuk memberi tekanan psikologis dan politis terhadap pimpinan perlawanan, terutama di tengah negosiasi yang masih berlangsung.

Sementara itu, militer Israel mengumumkan perluasan operasi militernya di dua distrik utama di Kota Gaza, yakni Ad-Daraj dan At-Tuffah.

Tujuan dari operasi ini disebut sebagai bagian dari upaya memperluas zona penyangga dan mengokupasi wilayah tambahan.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, sebelumnya menyatakan bahwa operasi militer Israel akan segera diperluas ke sebagian besar wilayah Jalur Gaza dalam waktu dekat.

Pesan yang jelas

Sebagai bentuk respons, Brigade Al-Qassam—sayap militer Hamas—meluncurkan serangan roket jarak pendek ke arah permukiman Nir Yitzhak di wilayah sekitar Gaza.

Militer Israel mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome berhasil mencegat tiga roket tersebut tanpa menyebabkan korban jiwa.

Kolonel Al-Falahi menilai bahwa meskipun jumlah dan daya hancur roket perlawanan terbatas.

Serangan tersebut mengirimkan pesan strategis bahwa kelompok perlawanan masih memiliki kapabilitas dan belum mengerahkan kekuatan utamanya.

“Ini menunjukkan bahwa strategi militer sejati dari kelompok perlawanan belum sepenuhnya ditampilkan. Mereka masih menyimpan kekuatan,” ujarnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular