Monday, November 18, 2024
HomeBeritaAktivis Turki-Amerika tewas atas perintah politisi Israel

Aktivis Turki-Amerika tewas atas perintah politisi Israel

Kementerian Luar Negeri Palestina dengan tegas menyatakan pemerintah Israel bertanggung jawab atas tewasnya Aysenur.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan pembunuhan aktivis Turki-Amerika oleh tentara Israel di wilayah Tepi Barat dilakukan atas perintah para politisi Israel.

Demikian dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu Agency pada Jumat (6/9).

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika, ditembak mati pasukan Israel pada Jumat saat mengikuti protes menentang permukiman ilegal Israel di kota Beita, dekat kota Nablus di Tepi Barat utara yang terjajah.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut pembunuhan Aysenur sebagai “bagian tak terpisahkan dari kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.”

Kemlu Palestina menambahkan, kejahatan semacam ini adalah hasil langsung dari penerapan instruksi politisi Israel dengan tujuan membunuh warga Palestina dan aktivis kemanusiaan.

Kementerian Luar Negeri Palestina dengan tegas menyatakan pemerintah Israel bertanggung jawab atas tewasnya Aysenur.

Palestina beranggapan pembunuhan itu sudah ditentukan sebelumnya untuk memperburuk situasi demi menutupi proyek kolonialnya di seluruh wilayah yang diduduki.

Fouad Nafaa, direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus mengatakan kepada Anadolu, Eygi tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala. Ia meninggal dunia meskipun tim medis telah berupaya menyelamatkannya, kata Nafaa.

Saksi mata melaporkan tentara Israel menembak ke sekelompok warga Palestina yang berdemonstrasi mengecam permukiman ilegal di Gunung Sbeih, Beita, di selatan kota Nablus.

Baca juga: Israel mundur dari Jenin, Tulkarm setelah 10 Hari, tinggalkan kematian dan kehancuran

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengonfirmasi korban merupakan relawan di kampanye Fazaa. Sebuah inisiatif yang mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran pemukim ilegal dan militer Israel.

Warga Beita mengadakan protes mingguan setiap Jumat setelah salat untuk menentang permukiman ilegal Israel di Avitar, di puncak Gunung Sbeih.

Komunitas tersebut menuntut penghapusan permukiman yang mereka anggap melanggar hak atas tanah mereka.

Eygi lahir di kota Antalya, Turki, pada 1998.

Ketegangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki meningkat seiring dengan serangan Israel yang berkelanjutan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 691 orang tewas dan lebih dari 5.700 lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel di Tepi Barat sejak saat itu.

Baca juga: Prancis tahan perawat yang pulang dari bertugas di Gaza

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular