Saturday, February 22, 2025
HomeBeritaAlasan Hamas pilih Bani Suheila sebagai lokasi penyerahan jenazah sandera Israel

Alasan Hamas pilih Bani Suheila sebagai lokasi penyerahan jenazah sandera Israel

Hamas memilih Pemakaman Syuhada di daerah Bani Suheila, Khan Younis, Gaza selatan, sebagai lokasi penyerahan jenazah 4 tahanan Israel pada hari Kamis ini, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara perlawanan dan Israel.

Perwakilan Palang Merah menerima 4 peti mati, masing-masing bertuliskan foto, nama tahanan Israel yang tewas, tanggal kematiannya, dan kalimat “Dibunuh oleh tentara pendudukan”. Sebelum berangkat, mereka dalam iring-iringan 5 mobil menuju Israel.

Terkait alasan pemilihan daerah Bani Suheila, koresponden Al Jazeera, Rami Abu Taima, mengatakan bahwa daerah ini menjadi sasaran serangan intensif oleh pasukan pendudukan selama agresi mereka di Gaza.

Israel melancarkan operasi militer yang berlangsung sekitar 4 bulan di sana, termasuk penggalian besar-besaran untuk mencari jejak tahanan. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.

Sementara itu, analis politik, Said Ziyad, menjelaskan bahwa Hamas memilih Khan Younis sebagai lokasi penyerahan karena wilayah ini mengalami serangan darat selama 120 hari.

Dengan partisipasi Divisi 92 Tentara Pendudukan Israel, yang terdiri dari sekitar 9 brigade tempur, sebagian besar dari unit teknik militer. Israel menganggap Khan Younis sebagai wilayah dengan upaya intelijen sebelum menjadi wilayah operasi militer, dengan tujuan mencari para pemimpin perlawanan dan tawanan.

Dalam pernyataannya kepada Al Jazeera, Ziyad mengatakan bahwa pasukan pendudukan sempat menggali makam-makam di Khan Younis dan menyebut bahwa Bani Suheila berada di atas jaringan terowongan bawah tanah.

Mereka melakukan upaya rekayasa besar untuk mencari para tahanan, tetapi tetap tidak menemukan hasil.

Dia juga menambahkan bahwa daerah tersebut adalah basis aktivitas “Batalyon Timur” Brigade Al-Qassam.

Daerah itu juga memiliki sejarah panjang dalam pertempuran melawan pendudukan, baik sebelum maupun sesudah Operasi Taufan Al-Aqsa (Badai Al-Aqsa).

Ziyad menyoroti bahwa batalyon ini menyebabkan kerugian besar bagi pasukan pendudukan melalui beberapa operasi selama agresi Israel di Gaza. Termasuk Operasi Az-Zannah yang mengakhiri serangan darat Israel, serta penyergapan Al-Farahi.

Dalam operasi ini, Hamas untuk pertama kalinya menggunakan ranjau “Sijjil”, yang diakui oleh tentara Israel telah menewaskan 4 tentaranya, termasuk komandan Brigade Cadangan 603.

Dalam simbolisme lainnya, Ziyad menilai bahwa Hamas sengaja menyerahkan jenazah tahanan dalam peti mati dari pemakaman, berbeda dengan Israel yang menggali puluhan kuburan di Gaza dan mencuri jenazah.

Mereka kemudian mengembalikannya dengan cara yang tidak menghormati martabat manusia, menggunakan truk melalui perbatasan Kerem Shalom, tanpa kafan yang layak atau identifikasi nama dan nomor yang jelas.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular