Wednesday, April 2, 2025
HomeBeritaAmnesty serukan penghentian Hyundai dalam pembongkaran bangunan Palestina

Amnesty serukan penghentian Hyundai dalam pembongkaran bangunan Palestina

Amnesty International menyatakan bahwa alat berat Hyundai yang sangat presisi digunakan secara luas dalam operasi pembongkaran bangunan milik warga Palestina di wilayah Palestina yang diduduki.

Amnesty mengatakan bahwa hal ini dapat dikategorikan sebagai keterlibatan dalam kejahatan perang.

Dalam laporannya, Amnesty mengandalkan pengamatan dan kesaksian baru yang didokumentasikan oleh cabangnya di Korea Selatan serta organisasi hak asasi manusia setempat.

Foto dan video yang telah diverifikasi oleh organisasi-organisasi tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 59 rumah, toko, dan bangunan lain milik warga Palestina dihancurkan antara September 2019 hingga Februari 2025 menggunakan alat berat buatan perusahaan asal Korea Selatan itu.

Menurut organisasi-organisasi tersebut, pembongkaran ini menyebabkan pengungsian paksa sekitar 250 warga Palestina serta merugikan mata pencaharian ratusan orang lainnya.

“Sangat penting bagi Hyundai untuk segera menghentikan distribusi produknya di Israel dan memastikan bahwa operasi, produk, atau layanannya tidak berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut,” kata Montse Ferrer, Wakil Direktur Regional Amnesty International.

Sebagai bagian dari investigasi ini, Amnesty International di Korea, bekerja sama dengan laboratorium ilmiah dan menggunakan metode verifikasi digital, telah memverifikasi 347 foto dan video pembongkaran yang dikumpulkan melalui kemitraan dengan organisasi lokal.

Selain itu, Amnesty International di Korea, bersama dengan organisasi hak asasi manusia Israel B’Tselem, mengumpulkan kesaksian dari korban yang rumah dan tokonya dihancurkan oleh ekskavator Hyundai dalam delapan kasus di berbagai wilayah di Tepi Barat.

Seorang warga, seorang tukang ledeng bernama Yaqub Bargan, menggambarkan bagaimana tentara Israel menghancurkan rumahnya pada Juli 2024.

“Sekitar 30 tentara bersenjata tiba dengan kendaraan militer, membawa alat berat, termasuk ekskavator Hyundai. Ekskavator itu menghancurkan rumah saya dalam waktu kurang dari 20 menit. Istri saya pingsan saat melihat rumah kami dihancurkan, dan hingga kini masih menjalani perawatan psikologis,” katanya.

Temuan ini muncul setelah penelitian yang dilakukan pada Maret 2023, di mana Amnesty International dan Democracy for the Arab World Now (DAWN) mendokumentasikan 5 kasus pembongkaran.

Pasukan Israel menggunakan ekskavator produksi Hyundai Construction Equipment (Hyundai CE) untuk menghancurkan properti Palestina.

Pembongkaran ini menyebabkan setidaknya 15 warga Palestina mengungsi di Masafer Yatta. Sebuah wilayah di selatan Tepi Barat yang diduduki, di mana warga Palestina hidup di bawah ancaman pengusiran massal.

Amnesty menyatakan bahwa penghancuran properti milik warga Palestina di wilayah pendudukan merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular