Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terus memperkuat cengkeramannya pada kedua institusi keamanan dan militer di Israel.
Upaya iti dilakukn setelah keputusannya untuk memecat kepala Shin Bet, Ronen Bar, yang dianggap sebagai salah satu penjaga sistem politik Israel, menurut para analis.
Ahli urusan Israel, Mahand Mustafa, menggambarkan pemecatan kepala Shin Bet sebagai peristiwa penting dalam sistem politik Israel. Ia menyatakan bahwa keputusan Netanyahu adalah bagian dari strategi, setelah pemerintah mengklasifikasikan lembaga ini sebagai musuh dari proyek sayap kanan Israel.
Mustafa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keputusan ini adalah bagian dari upaya Netanyahu untuk mengubah elit keamanan dan militer di Israel setelah pengunduran diri Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Herzi Halevi.
Ia menunjukkan bahwa Perdana Menteri Israel ingin menundukkan atau menyelaraskan elit ini dengan pemerintah.
Keputusan Netanyahu datang dalam konteks menyalahkan lembaga-lembaga keamanan dan militer Israel atas kegagalan pada 7 Oktober 2023.
Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan pada Minggu malam bahwa Netanyahu bertemu dengan kepala Shin Bet, Ronen Bar, dan memberitahunya bahwa dia akan mengajukan keputusan pemecatannya kepada kabinet.
Netanyahu menjelaskan bahwa keputusan pemecatan itu disebabkan oleh ketidakpercayaan yang terus-menerus terhadap Bar yang semakin meningkat seiring waktu.
Media Israel menggambarkan pemecatan Ronen Bar sebagai “guncangan politik besar di Israel”.
Sementara channel TV 14 Israel melaporkan bahwa Netanyahu akan mengadakan rapat kabinet khusus pada Rabu mendatang untuk menyetujui pemecatan tersebut.
Shin Bet adalah badan keamanan domestik Israel, yang awalnya dibentuk dari badan intelijen yang sebelumnya menjadi bagian dari organisasi Haganah Zionis.
Badan ini memainkan peran penting dalam mengumpulkan informasi, menangkap dan mengadili warga Palestina, serta menggagalkan operasi perlawanan Palestina.
Mustafa mengungkapkan keyakinannya bahwa pemecatan Bar akan memengaruhi Shin Bet, yang dianggap “lebih suci dari tentara Israel” dan mendapat kepercayaan tinggi dari publik Israel.
Ia mencatat bahwa pemecatan kepala badan ini di tengah masa jabatannya belum pernah terjadi sebelumnya, meskipun badan ini tetap berada di bawah kendali pemerintah.
Ia juga mencatat bahwa Netanyahu berniat untuk menunjuk Wakil Kepala Shin Bet, yang hanya dikenal dengan nama “Mem”, sebagai kepala badan ini.
Mem sebelumnya memimpin delegasi Israel dalam negosiasi terakhir di Doha.
Dalam tanggapan terhadap keputusan ini, Menteri Keamanan Nasional Israel yang mengundurkan diri, Itamar Ben-Gvir, mengucapkan selamat atas pemecatan kepala Shin Bet.
“Tidak ada tempat di negara demokratis bagi pejabat yang bertindak secara politis dengan cara yang menentang pejabat yang terpilih,” katanya.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyebut penggantian kepala Shin Bet sebagai langkah yang perlu. Ia menambahkan bahwa sebaiknya Bar mengundurkan diri lebih dari setahun yang lalu.
Sementara itu, penulis dan analis politik Ahmad al-Hila mengatakan bahwa penghilangan tokoh kuat seperti Ronen Bar memberi Netanyahu ruang lebih besar untuk mengatur keinginannya dalam masalah tahanan Israel di Gaza.
Al-Hila menunjukkan bahwa Netanyahu ingin menobatkan dirinya sebagai raja di puncak kekuasaan di Israel dan mengendalikannya sesuai keinginannya.
Ia meyakini bahwa perbedaan pendapat antara Netanyahu dan lembaga-lembaga keamanan akan memiliki dampak domestik di Israel dan bisa menjadi awal dari perubahan identitas negara tersebut.
Dengan demikian, lembaga-lembaga keamanan dan militer Israel akan diserahkan kepada tokoh-tokoh sayap kanan ekstrem yang sejalan dengan pemerintahan Israel saat ini.
Namun, media Israel melaporkan bahwa penasihat hukum pemerintah mengatakan bahwa tidak dapat memecat kepala Shin Bet tanpa pendapat hukum darinya.
Mereka juga meminta Netanyahu untuk memberitahukan keputusan pemecatan itu sebelum diberlakukan.
Di sisi lain, gerakan “Kualitas Pemerintahan” di Israel menggambarkan keputusan pemecatan kepala Shin Bet sebagai “declaration of war terhadap supremasi hukum.”
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menyebut pemecatan Bar saat ini sebagai “tidak bertanggung jawab. Ia juga menilai bahwa hal itu mencerminkan kurangnya perhatian terhadap nasib sandera.
“Netanyahu kehilangan kendali atas emosinya dan kehancuran nilai-nilai,” katanya sambil menyatakan bahwa pemecatan itu memalukan.
Sementara itu, Lapid menegaskan bahwa mereka akan membawa keputusan pemecatan Ronen Bar ke Mahkamah Agung.
Mantan anggota Dewan Perang, Benny Gantz, mengatakan bahwa pemecatan kepala Shin Bet adalah pelanggaran langsung terhadap keamanan negara.
“Dan perusakan persatuan di masyarakat Israel untuk alasan-alasan politik dan pribadi,” katanya.