Sunday, February 23, 2025
HomeBeritaAnalis Israel: Kami seperti berjalan di ladang ranjau

Analis Israel: Kami seperti berjalan di ladang ranjau

Mantan pejabat keamanan dan analis di Israel mengatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, saat ini berada di antara dua tekanan besar.

“Di satu sisi, mereka memiliki mandat dari Presiden Amerika Serikat Donald, Trump untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan di Jalur Gaza; di sisi lain, mereka harus menyelesaikan tahap kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan,” katanya.

Menurut Ilan Lotan, mantan perwira di Dinas Keamanan dalam negeri Israel (Shin Bet) mengatakan bahwa Israel berjalan di ladang ranjau.

“Di satu sisi, mereka memiliki izin untuk bertindak sesuka hati di Gaza dari orang terkuat di dunia, tetapi di sisi lain, ada nyawa para sandera yang harus diselamatkan agar tidak membuat marah orang terkuat di dunia,” sebutnya.

Dalam sebuah diskusi di Channel 13, ia menilai bahwa tantangan terbesar bagi Israel adalah tahap kedua dari perjanjian pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.

Sementara itu, analis urusan Palestina di Channel 13, Hezi Simantov, menyatakan bahwa pada tahap kedua ini, Hamas akan menuntut pembebasan pemimpin senior.

Pemimpin senior itu seperti Fatah, Marwan Barghouti, serta Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Ahmad Sa’adat. Selain itu, Hamas juga akan meminta pembebasan dua pemimpinnya, Abbas al-Sayed dan Ibrahim Hamed.

Menurutnya, Israel juga kemungkinan akan membebaskan tahanan berat di sayap militer Hamas

“Yang merupakan pelaku serangan paling mematikan dan namanya tertanam dalam ingatan publik Israel,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Simantov, kesepakatan ini mungkin mencakup penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, rekonstruksi wilayah tersebut, serta keberlangsungan Hamas pasca gencatan senjata.

Pengacara Gael Shursh, yang juga mantan pejabat di Dinas Intelijen Israel (Mossad), menyerukan agar Israel membebaskan semua tahanan Palestina.

Pembebasan itu sebagai imbalan untuk mendapatkan kembali semua warga Israel yang ditahan oleh kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

sementara itu, mantan pejabat Shin Bet, Shalom Ben Hanan, menjelaskan bahwa tuntutan di tahap berikutnya akan semakin besar

“Baik dalam hal pembebasan tahanan maupun aspek lainnya,” jelasnya terkait para tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam tahap kedua perjanjian.

Dalam diskusi di Channel 12, ia menegaskan bahwa Hamas tidak akan hanya menuntut pembebasan tahanan.

“Siapa pun yang berpikir bahwa Hamas hanya akan puas dengan pembebasan tahanan menurut saya keliru. Kami tahu bahwa ada rencana untuk menuntut hal-hal lain. Ini bukan hanya tentang harga dari kegagalan di masa lalu, tetapi juga harga yang harus dibayar di masa depan,” katanya.

Perwira Shin Bet Ilan Lotan juga menyoroti dukungan yang diterima Hamas di kalangan rakyat Palestina.

“Seorang warga Palestina, mulai dari usia 10 hingga 70 tahun, baik di Gaza, Tepi Barat, maupun di tempat lain, ketika melihat rekaman pembebasan tahanan, mereka akan berkata bahwa setelah 16 bulan serangan besar-besaran Israel ke Gaza, Hamas tetap berdiri tegak, mampu mengendalikan situasi, dan mengatur peristiwa sebesar ini,” tambahnya.

Lotan menambahkan dalam wawancaranya dengan Channel 12 bahwa rakyat Palestina juga akan mengatakan bahwa Hamas berhasil membebaskan ribuan tahanan Palestina.

“Israel harus mempertimbangkan seberapa besar dukungan yang diterima Hamas di kalangan masyarakat Palestina,” pungkasnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular