Ratusan ambil bagian dalam unjuk rasa yang digelar di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di ibu kota Turki, Ankara.
Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap berlanjutnya serangan dan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Menurut laporan koresponden Anadolu, Platform Solidaritas Ankara untuk Palestina mengorganisir aksi protes pada hari Minggu di depan Kedutaan AS guna mengecam kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.
Para demonstran membawa bendera Palestina dan Turki serta poster-poster bertuliskan slogan-slogan seperti: “Palestina merdeka dari sungai hingga ke laut”, “Tidak untuk imperialisme Amerika dan tidak untuk penjajahan Zionis”, dan “Gaza milik rakyat Gaza”.
“Hancur Israel!”, “Di sini (kedutaan) adalah sarang para penjahat!”, “Seribu salam untuk Hamas, Gaza, dan perlawanan!”, dan “Israel teroris, Amerika teroris!” teriak demonstran.
Dalam pidatonya atas nama platform, Tayar Tirjan mengatakan bahwa dunia menyaksikan genosida terhadap rakyat Palestina secara terang-terangan tanpa ada tindakan pencegahan apa pun.
Tirjan menunjukkan bahwa Israel setiap hari dan setiap jam terus melakukan pembantaian baru di Gaza.
“Waktu telah tiba untuk bertindak dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan genosida, apa pun biayanya,” tegasnya.
Pada 18 Maret lalu, Israel membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku sejak 19 Januari.
Israel juga melanjutkan perang genosida terhadap Jalur Gaza, meskipun Hamas telah mematuhi seluruh ketentuan dalam perjanjian tersebut.
Dengan dukungan penuh dari AS, sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan lebih dari 165.000 warga Palestina tewas dan terluka. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang.