Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Rabu (27/1) mengumumkan bahwa Kuala Lumpur akan membangun sebuah sekolah, rumah sakit, dan masjid di Gaza, yang telah hancur akibat perang genosida Israel sejak Oktober 2023.
Pernyataan Anwar ini disampaikan di tengah berlanjutnya gencatan senjata di Gaza yang telah memasuki pekan kedua sejak 19 Januari lalu.
“Pengumuman gencatan senjata di Gaza setelah pembantaian brutal yang menewaskan lebih dari 46.000 jiwa dan mengungsi lebih dari dua juta warga Palestina harus disambut dengan rencana pemulihan Gaza,” kata Anwar melalui akun X-nya.
“Malaysia akan menggerakkan upaya untuk membangun sebuah sekolah, rumah sakit, dan masjid di Gaza untuk membantu meringankan penderitaan yang dialami oleh penduduk Palestina,” tambahnya.
Kesepakatan gencatan senjata tersebut mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel juga telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan luas dan krisis kemanusiaan yang menewaskan banyak orang lanjut usia dan anak-anak, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah dunia.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional terkait perang di wilayah Gaza.