Wednesday, December 31, 2025
HomeBeritaTimur TengahArab Saudi Ungkap Serangan Mukalla, Hubungan dengan UEA Kian Retak

Arab Saudi Ungkap Serangan Mukalla, Hubungan dengan UEA Kian Retak

Arab Saudi mengungkap detail terbaru terkait serangan udara koalisi pimpinan Riyadh di pelabuhan Mukalla, selatan Yaman, yang memicu ketegangan terbuka dengan Uni Emirat Arab (UEA). Insiden ini memperlihatkan retakan serius di dalam koalisi anti-Houthi yang dibentuk sejak 2015.

Hal tersebut diberitakan oleh Aljazeera.com pada Rabu (31/12).

Juru bicara koalisi, Mayor Jenderal Turki al-Maliki, menyatakan dua kapal yang diserang membawa lebih dari 80 kendaraan serta kontainer berisi senjata dan amunisi. Muatan tersebut, menurutnya, terkait dengan pihak UEA dan dipindahkan ke pangkalan al-Rayyan tanpa sepengetahuan Arab Saudi.

Serangan itu terjadi di tengah tudingan Riyadh bahwa Abu Dhabi mendukung kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (Southern Transitional Council/STC). Tak lama setelahnya, UEA mengumumkan akan mengakhiri operasi yang mereka sebut sebagai “kontraterorisme” dan menarik pasukannya dari Yaman.

Pengumuman UEA muncul setelah pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dengan dukungan Arab Saudi, memberikan ultimatum 24 jam agar pasukan Emirat meninggalkan wilayah Yaman.

Arab Saudi menyebut target serangan di Mukalla merupakan pengiriman senjata yang diduga ditujukan kepada STC. Kelompok tersebut sebelumnya bersekutu dengan pemerintah Yaman melawan Houthi, namun kini melancarkan ofensif untuk mendirikan entitas negara terpisah di wilayah selatan.

Dalam beberapa pekan terakhir, STC merebut wilayah strategis di provinsi Hadramaut dan Mahara. Langkah ini memicu kekhawatiran Riyadh, mengingat kedua wilayah tersebut berbatasan langsung atau berdekatan dengan Arab Saudi.

Riyadh secara terbuka menuding adanya tekanan dari UEA terhadap STC untuk memperluas operasi militer di wilayah tersebut, dan menyebutnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Arab Saudi. Pemerintah Saudi menegaskan bahwa isu keamanan nasional merupakan “garis merah”.

Presiden Dewan Kepemimpinan Yaman, Rashad al-Alimi, membubarkan pakta pertahanan dengan UEA dan memerintahkan pasukan Emirat angkat kaki dari Yaman dalam waktu 24 jam. Arab Saudi mendukung penuh langkah tersebut serta meminta Abu Dhabi menghentikan segala bentuk dukungan militer dan finansial di Yaman.

Meski demikian, STC menolak mundur dari wilayah yang telah dikuasai. Kelompok tersebut menegaskan akan mempertahankan posisinya dan merespons setiap upaya militer yang diarahkan terhadap mereka.

Surya Fachrizal
Surya Fachrizal
Pimred Gaza Media, co-founder Timteng Podcast
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler