Monday, November 18, 2024
HomeBeritaAS harap Iran tak balas dendam jika gencatan senjata Gaza tercapai

AS harap Iran tak balas dendam jika gencatan senjata Gaza tercapai

Reuters mengutip tiga pejabat senior Iran yang mengatakan satu-satunya cara menunda balasan Iran terhadap Israel atas pembunuhan Ismail Haniyah di Teheran, adalah gencatan senjata di Gaza

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memperkirakan bahwa Iran akan menahan serangan balasan terhadap Israel jika kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai. Sementara itu, Gedung Putih mengajak kelompok Hamas dan Israel untuk terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata di Gaza minggu ini.

Demikian dilaporkan Aljazeera Arabic, pada Rabu, (14/8).

Sebelumnya, kantor berita Reuters mengutip tiga pejabat senior Iran yang mengatakan satu-satunya cara menunda balasan Iran terhadap Israel atas pembunuhan Ismail Haniyah di Teheran, adalah gencatan senjata di Gaza.

Para wartawan di New Orleans meminta pendapat Biden soal laporan Reuters itu. Biden menjawab, “Itulah yang saya harapkan.”

Namun, harian Wall Street Journal melaporkan pejabat AS menyatakan Biden mungkin akan meminta penundaan negosiasi jika terjadi serangan dari Iran.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, bahwa mengakhiri perang di Gaza dimulai dengan kesepakatan segera untuk gencatan senjata dan pembebasan para tahanan di Gaza.

Ajakan berunding

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyatakan Hamas dan Israel harus berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata di Gaza minggu ini.

“Kami percaya bahwa para negosiator harus duduk di meja perundingan, dan kami melihat bahwa mencapai kesepakatan gencatan senjata adalah cara terbaik untuk meredakan ketegangan yang kita saksikan,” katanya kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan saat Presiden Biden sedang dalam perjalanan ke New Orleans.

Pekan lalu, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar secara bersama-sama mengeluarkan seruan yang tidak biasa kepada Israel dan Hamas untuk memulai negosiasi pada Kamis.

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

Baca juga: Iran: Haniyah tewas akibat serangan proyektil jarak pendek

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memastikan partisipasi Israel, sementara “mitra kami di Qatar mengonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja untuk memastikan keterlibatan Hamas juga.”

Patel menambahkan bahwa gencatan senjata akan memungkinkan pembebasan sandera dan pengiriman bantuan kemanusiaan, “untuk mengeluarkan wilayah tersebut dari spiral kekerasan yang tak ada habisnya.”

Netanyahu menunda

Sementara itu, harian The New York Times mengutip dokumen Israel yang menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diam-diam menambahkan syarat-syarat baru dalam tuntutan Tel Aviv terkait negosiasi gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan.

Menurut laporan surat kabar tersebut, manuver pemerintahan Netanyahu menunjukkan bahwa kesepakatan mungkin masih jauh dari jangkauan dalam putaran negosiasi yang dijadwalkan akan berlangsung Kamis besok.

Salah satu syarat yang diusulkan sebelum pertemuan di Roma akhir Juli lalu adalah mempertahankan kendali pasukan Israel atas perbatasan selatan Jalur Gaza, mengacu pada jalur Philadelphia (Salah ad-Din).

Para pemimpin Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada Kamis lalu menyerukan kepada Hamas dan Israel untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada 15 Agustus mendatang di Doha atau Kairo.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular