Monday, May 5, 2025
HomeBeritaBen Gurion nyaris lumpuh, rudal Yaman bobol sistem pertahanan Israel

Ben Gurion nyaris lumpuh, rudal Yaman bobol sistem pertahanan Israel

Sebuah proyektil yang diluncurkan dari wilayah Yaman oleh kelompok Houthi menciptakan kawah besar di dekat Bandara Internasional Ben Gurion, Israel, pada Ahad (4/5/2025). Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut.

Dalam sebuah video yang beredar dari lokasi kejadian, Kepala Polisi Distrik Pusat, Yair Hezroni, menunjukkan lokasi jatuhnya proyektil tersebut. “Anda bisa melihat area di belakang kami: sebuah kawah terbentuk di sini, dengan lebar dan kedalaman puluhan meter,” ujarnya seperti dilansir Middle East Eye.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanannya sempat mencoba mencegat rudal tersebut, dan sirene peringatan terdengar di sejumlah wilayah. Meski demikian, rudal berhasil jatuh dan menyebabkan gangguan sementara pada aktivitas penerbangan.

Pihak otoritas bandara menyatakan, lalu lintas udara telah kembali normal. “Penerbangan lepas landas dan mendarat kembali berjalan seperti biasa. Bandara Ben Gurion beroperasi normal,” demikian pernyataan resmi bandara.

Kelompok Houthi, yang berbasis di Yaman dan didukung Iran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Mereka menyatakan aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina, menyusul konflik yang masih berlangsung antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023.

Dalam pernyataannya, juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida, memuji serangan tersebut sebagai “serangan presisi tinggi” yang mampu menembus sistem pertahanan Israel.

Ini merupakan serangan ketiga dalam waktu 24 jam yang diklaim dilakukan oleh kelompok Houthi. Sehari sebelumnya, militer Israel juga melaporkan telah mencegat rudal lain yang ditembakkan dari Yaman.

Meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan memberikan respons secara bertahap terhadap aksi tersebut.

Sementara itu, situasi ini juga berdampak pada penerbangan internasional. Maskapai Lufthansa, yang membawahi Eurowings, Swiss, Austrian, dan Brussels Airlines, menyatakan menghentikan sementara penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 6 Mei. British Airways juga mengambil langkah serupa hingga 7 Mei.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan dan intensifikasi serangan udara Amerika Serikat terhadap target-target Houthi di Yaman. Presiden AS Donald Trump sebelumnya memerintahkan serangan besar-besaran pada Maret guna melemahkan kekuatan milisi tersebut yang dituding mengganggu jalur pelayaran di Laut Merah.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular