Friday, December 26, 2025
HomeBeritaBocah Palestina hadang pemukim Israel pertahankan tanahnya di Hebron

Bocah Palestina hadang pemukim Israel pertahankan tanahnya di Hebron

Seorang anak Palestina bernama Mahmoud Hamamda menuturkan pengalamannya menghadapi langsung seorang pemukim Israel di tanah milik keluarganya, di wilayah selatan Hebron, Tepi Barat.

Kepada Al Jazeera Mubasher, Mahmoud menceritakan bagaimana ia berdiri menghadang pemukim tersebut dengan penuh keberanian, tanpa rasa takut, demi mempertahankan tanah keluarganya.

Mahmoud mengatakan, insiden itu terjadi ketika seorang pemukim berusaha menggiring kawanan domba masuk ke lahan keluarga Hamamda serta menghalangi mereka untuk menggembalakan ternak dan mendekati permukiman mereka.

Peristiwa itu berlangsung di kawasan Fath Sidro, wilayah Masafer Yatta, selatan Hebron.

Menurut Mahmoud, ia menolak mundur dan menghadang pemukim tersebut agar tidak terus maju ke tanah keluarganya.

Ia juga menyebut bahwa sekelompok pemukim sebelumnya mengejek keluarganya dan melontarkan kata-kata kasar.

Tak lama kemudian, salah seorang pemukim yang dikenal bernama Shimon mendatangi rumah keluarga Hamamda dan melakukan berbagai tindakan provokatif.

Situasi semakin memanas ketika sepupu Mahmoud turun tangan untuk melindungi keluarga, sebelum akhirnya pasukan pendudukan Israel tiba di lokasi.

Pasukan tersebut kemudian menangkap sepupu Mahmoud dan membawanya ke permukiman ilegal Susya.

Mahmoud menambahkan bahwa para pemukim secara sistematis melarang keluarganya mengakses padang penggembalaan dan sumber air berupa sumur milik mereka.

Selain itu, ternak keluarga kerap menjadi sasaran kekerasan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa keluarganya tidak akan meninggalkan tanah mereka.

“Kami akan tetap bertahan dan tidak akan pergi, meskipun setiap hari menghadapi serangan,” ujar Mahmoud.

Ayah Mahmoud, Farid Hamamda, dalam kesempatan yang sama, menggambarkan penderitaan yang dialami keluarganya akibat tekanan terus-menerus dari para pemukim dan perlindungan yang diberikan pasukan pendudukan kepada mereka.

Ia menjelaskan bahwa keluarganya kerap dilarang masuk ke tanah sendiri dan bahkan tidak diizinkan memberi makan ternak.

Sehingga terpaksa bertahan di dalam rumah di tengah situasi yang semakin mencekam.

“Sejam yang lalu pemukim itu masih berdiri di depan pintu rumah kami. Sekarang ia sudah berada di dalam tanah kami, menggembalakan dombanya di lahan milik tetangga,” kata Farid.

Ia menegaskan bahwa intimidasi dan serangan berlangsung siang dan malam tanpa henti.

Farid juga mengungkapkan bahwa para pemukim sering menyerbu sekitar rumah, baik dengan kawanan ternak maupun menggunakan traktor pertanian.

Mereka bahkan memutus akses jalan keluarga dan anak-anak yang setiap hari harus berjalan kaki menuju sekolah.

Menutup kesaksiannya, Farid Hamamda menegaskan keteguhan keluarganya untuk tetap bertahan di tanah leluhur mereka.

“Kami akan tetap sabar dan bertahan, seperti seluruh rakyat Palestina. Tujuan pendudukan adalah memaksa kami pergi. Tapi kami akan hidup di atas tanah ini, atau mati di atasnya sebagai syuhada,” ujarnya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler