Saturday, December 21, 2024
HomeBeritaChili Ikut Afrika Selatan tuntut Israel di ICJ, Hamas sambut baik

Chili Ikut Afrika Selatan tuntut Israel di ICJ, Hamas sambut baik

Hamas menyatakan langkah Chili mencerminkan sikap kemanusiaan, adopsi nilai-nilai manusia, dan penolakan terhadap pelanggaran hukum internasional

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Jumat (13/9) menyambut baik aksi Chili yang akan bergabung dengan Afrika Selatan dalam kasus genosida atas Gaza, melawan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Dalam pernyataan resminya, Hamas menyatakan langkah Chili mencerminkan sikap kemanusiaan, adopsi nilai-nilai manusia, dan penolakan terhadap pelanggaran hukum internasional.

Hamas juga memuji Presiden Chili, Gabriel Boric, karena mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan serta penentuan nasib sendiri.

Hamas juga menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk bergabung dalam kasus genosida melawan Israel di ICJ dan meningkatkan segala bentuk tekanan terhadap Israel agar menghentikan perangnya di Gaza.

Sebelumnya pada Jumat, Chili secara resmi mengajukan deklarasi intervensi dalam kasus ICJ yang terkait penerapan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida di Jalur Gaza.

Baca juga: Media Israel yakini putusan ICJ akan picu terbitnya surat penangkapan bagi Netanyahu

Intervensi negara Amerika Selatan tersebut diajukan berdasarkan Pasal 63 Statuta ICJ, yang menyatakan kepentingan Chili dalam penafsiran Konvensi Genosida dalam kasus ini.

Menurut Pasal 63, setiap negara yang menjadi pihak dalam konvensi yang sedang dipertimbangkan secara hukum berhak untuk campur tangan. Dengan itu, interpretasi ICJ terhadap konvensi tersebut mengikat bagi mereka juga.

Pada 29 Desember 2023, Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap Israel, menuduh pelanggaran Konvensi Genosida terkait dengan warga Palestina di Jalur Gaza.

Beberapa negara lain telah bergabung dalam kasus ini, termasuk Nikaragua, Kolombia, Libya, Meksiko, Palestina, Spanyol, dan Turki.

Israel terus melakukan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.100 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel juga telah menyebabkan hampir seluruh populasi Gaza mengungsi, di tengah blokade yang terus berlanjut dan menyebabkan kekurangan parah akan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Baca juga: Palestina ajak dunia dan PBB tinjau ulang hubungan dengan PBB usai putusan ICJ

Baca juga: Takut ditangkap, Netanyahu batal singgah di Eropa dalam lawatan ke AS

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular