Wednesday, October 16, 2024
HomeHeadlineChina akan perkuat keamanan pasukan UNIFIL di Lebanon

China akan perkuat keamanan pasukan UNIFIL di Lebanon

China pada Selasa, (15/10) mengumumkan akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan keamanan pasukannya yang dikerahkan di Lebanon, menyusul serangan Israel terhadap Pasukan Interim PBB (UNIFIL), menurut laporan media pemerintah, dikutip kantor berita Anadolu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, menyatan pasukan penjaga perdamaian China di bawah UNIFIL saat ini aman, dan bahwa Beijing secara ketat memantau situasi keamanan di negara tersebut.

“Kami akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk memperkuat perlindungan keamanan pasukan,” ujar Wu.

Ia juga menambahkan bahwa Beijing sangat prihatin dan mengutuk keras serangan militer Israel terhadap UNIFIL.

“Kami menuntut adanya penyelidikan menyeluruh atas insiden ini dan meminta pertanggungjawaban bagi pihak yang terlibat. Kami mendesak pihak terkait untuk mengambil tindakan nyata guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik harus memastikan keselamatan personel dan aset UNIFIL,” kata Wu.

Baca juga: Prancis panggil Duta Besar Israel terkait serangan terhadap UNIFIL di Lebanon

Baca juga: UNIFIL laporkan pelanggaran hukum pasukan Israel

Minggu lalu, empat penjaga perdamaian UNIFIL terluka akibat penembakan oleh tentara Israel di pos mereka di Lebanon selatan.

UNIFIL dibentuk sebagai pasukan interim pada 1978 untuk membantu memulihkan perdamaian di wilayah tersebut serta menegaskan penarikan pasukan Israel dari Lebanon.

Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon dengan dalih menargetkan Hezbollah, yang menewaskan sedikitnya 1.500 orang, melukai lebih dari 4.500 lainnya, dan menyebabkan lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.

Kampanye udara ini merupakan eskalasi dari setahun pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan Hezbollah, yang dimulai setelah serangan Israel di Jalur Gaza. Israel telah menewaskan hampir 42.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.

Meskipun ada peringatan internasional tentang risiko perang regional di Timur Tengah di tengah serangan Israel yang terus-menerus di Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular