Sunday, April 27, 2025
HomeBeritaDelegasi Hamas tiba di Kairo, bahas usulan kesepakatan menyeluruh dengan Israel

Delegasi Hamas tiba di Kairo, bahas usulan kesepakatan menyeluruh dengan Israel

Delegasi Hamas tiba di Kairo, Mesir, pada Sabtu (26/4/2025), untuk memulai rangkaian pertemuan dengan pejabat Mesir.

Pembahasan difokuskan pada visi Hamas terkait penghentian agresi militer di Jalur Gaza, pertukaran tahanan dengan Israel.

Selain itu, akan dibahas usulan kesepakatan komprehensif yang mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan rekonstruksi wilayah yang hancur akibat serangan.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menyatakan bahwa delegasi juga akan membahas pentingnya percepatan pengiriman bantuan kemanusiaan. Terutama pasokan makanan dan obat-obatan, guna memenuhi kebutuhan mendesak warga Gaza.

Selain itu, pertemuan tersebut turut membahas pembentukan Komite Dukungan Sosial untuk mengelola urusan sipil di Gaza serta dinamika internal Palestina dan upaya mengatasinya.

Hamas menyoroti pula dampak kebijakan pengepungan dan kelaparan yang diterapkan Israel terhadap penduduk Gaza,

Hamas menegaskan pentingnya tindakan segera untuk membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Delegasi Hamas dipimpin oleh Muhammad Darwish, Ketua Dewan Kepemimpinan Hamas, dan beranggotakan tokoh-tokoh senior seperti Khaled Meshaal, Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, dan Nizar Awadallah.

Sebelumnya, kantor berita Reuters melaporkan bahwa delegasi Hamas dijadwalkan bertolak ke Kairo untuk membahas usulan baru mengenai gencatan senjata jangka panjang, yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza.

Menurut 2 sumber Reuters, usulan itu mencakup kesepakatan penghentian pertempuran selama 5 hingga 7 tahun, dengan prasyarat pembebasan seluruh tahanan yang masih ditahan di Gaza.

Namun, hingga kini, Israel belum memberikan tanggapan resmi terhadap proposal gencatan senjata jangka panjang tersebut.

Sementara itu, kantor berita AFP juga mengutip seorang pejabat Hamas yang mengatakan bahwa delegasi tersebut membawa sejumlah “gagasan baru” untuk mencari solusi deeskalasi di Gaza.

Pada Sabtu pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya untuk melanjutkan operasi militer di Gaza.

Netanyahu juga menolak usulan Hamas yang menawarkan pembebasan seluruh tahanan di Gaza sebagai imbalan atas penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Dalam perkembangan lain, Israel baru-baru ini mengajukan tawaran gencatan senjata selama 45 hari dengan imbalan pembebasan 10 tahanan hidup. Namun, tawaran itu ditolak oleh Hamas.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular