Delegasi Israel yang tiba di Doha, pada Rabu untuk negosiasi gencatan senjata di Gaza, telah kembali tanpa mencapai kesepakatan apa pun, demikian klaim media Israel pada Jumat (30/8) seperti dikutip Anadolu.
Menurut harian Haaretz, tim negosiator Israel yang terdiri dari perwakilan badan intelijen Mossad, Shin Bet, dan militer, telah kembali ke Israel dari Qatar.
Harian itu menambahkan, belum ada terobosan dalam pembicaraan terkait garis merah yang ditetapkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Hal itu termasuk masalah inspeksi di rute Netzarim, keberadaan tentara Israel di rute Philadelphi, dan pengelolaan penyeberangan Rafah.
Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan tercapainya kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Baca juga: Biden hubungi Emir Qatar dan Presiden Mesir bahas negosiasi Gaza
Namun, upaya mediasi terhambat karena penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas agar perang dihentikan.
Israel telah melanjutkan ofensif brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.600 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.800 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, meninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam keadaan hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah tersebut diserbu pada 6 Mei.
Baca juga: Yahya Sinwar terlibat aktif dalam pengambilan keputusan
Baca juga: Mesir tegaskan Israel harus mundur dari Koridor Philadelphi dan Perlintasan Rafah