Akun resmi Ford Motor Company di platform X (sebelumnya Twitter) memposting pesan-pesan pro-Palestina, yang diduga merupakan akibat dari peretasan, lansir The New Arab.
Kejadian ini memicu spekulasi setelah serangkaian unggahan yang tidak biasa muncul di lini waktu akun Ford pada hari Senin.
Unggahan tersebut, yang segera dihapus, berisi kalimat seperti “Bebaskan Palestina” dan “Israel adalah negara teroris”.
Pernyataan-pernyataan ini merujuk pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Palestina, yang telah menewaskan lebih dari 45.500 orang sejak 7 Oktober 2023.
Salah satu unggahan juga menyerukan perhatian dunia terhadap Jalur Gaza, tempat di mana aksi militer Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang terus berlanjut. Unggahan tersebut bertuliskan: “SEMUA MATA TERTUJU PADA GAZA”.
Ford kemudian mengonfirmasi insiden ini dengan menyatakan, “Akun X kami sempat dikompromikan, dan tiga unggahan yang tidak sah telah diposting. Unggahan tersebut tidak mencerminkan pandangan Ford Motor Company. Kami dan X sedang menyelidiki pelanggaran ini.”
Tangkapan layar yang memuat gambar bendera Palestina, menyebar cepat di media sosial, menambah spekulasi mengenai siapa yang berada di balik peretasan tersebut.
Anggota DPR AS dari New York, Richie Torres, mengaitkan peretasan ini dengan gerakan ‘Bebaskan Palestina’.
Dalam unggahan di X, Torres menyatakan, “Ford Motor Company pasti telah diretas oleh gerakan Bebaskan Palestina.”
Perusahaan otomotif ini, yang masih beroperasi di Israel, diketahui telah memasok kendaraan lapis baja 4×4 Ford SandCat Tigris untuk militer Israel.
Menurut Israel Defence, perusahaan militer Plasan memproduksi ratusan unit SandCat yang kemudian digunakan dalam serangan-serangan mematikan di Gaza pada 22 Oktober.
Meskipun jumlah pasti SandCat yang digunakan oleh pasukan Israel tidak diketahui, laporan menyebutkan angkanya bisa mencapai 700 unit.