Thursday, January 16, 2025
HomeHeadlineDPP Hidayatullah: Israel selalu kalah dalam perundingan dengan Gaza

DPP Hidayatullah: Israel selalu kalah dalam perundingan dengan Gaza

Kesepakatan ini tidak hanya mencakup pembebasan tahanan, tetapi juga kembalinya seluruh warga Gaza ke tempat tinggal masing-masing dalam waktu seminggu setelah kesepakatan berlaku

Departemen Hubungan Antarbangsa Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah menyambut kesepakatan gencatan senjata antara Mujahidin Hamas dan Israel sebagai sebuah kemenangan penting bagi perjuangan rakyat Palestina.

Dalam rilis persnya, Hidayatullah menyoroti kepakatan di Gaza sebagai peristiwa bersejarah Palestina yang selalu berulang.

Disebutkan bahwa pada tahun 2005, Intifadhah Al-Aqsha memaksa Israel berunding di Sharm El-Sheikh setelah pembunuhan tokoh-tokoh Palestina seperti Syaikh Ahmad Yasin dan dr. Abdul Aziz Rantisi. Dua dekade kemudian, Israel kembali dipaksa berunding di Doha setelah serangan militer terhadap para pemimpin Hamas, termasuk Ismail Haniyah dan Yahya Sinwar.

Gaza Bersiap Pulih

Kesepakatan ini tidak hanya mencakup pembebasan tahanan, tetapi juga kembalinya seluruh warga Gaza ke tempat tinggal masing-masing dalam waktu seminggu setelah kesepakatan berlaku.

“Tiada kemenangan tanpa pengorbanan,” tulis Hidayatullah dalam pernyataan resminya, seraya memuji keteguhan rakyat Gaza yang digambarkan sebagai “gunung-gunung karang” yang membentengi umat Islam sedunia dari penjajahan Israel.

Rilis tersebut juga mengajak seluruh umat Islam untuk memperkuat dukungan terhadap Gaza. “Pertolongan Allah dan kemenangan itu dekat. Berilah kabar gembira kepada orang-orang beriman,” tutupnya.

Kesepakatan ini menjadi babak baru dalam perjuangan panjang rakyat Palestina, dengan harapan perdamaian dapat tercapai dan Masjidil Aqsha beserta Baitul Maqdis bisa segera merdeka.

Kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai pada 16 Rajab 1446 atau 15 Januari 2025 itu akan mulai berlaku pada Ahad, 19 Januari 2025. Berdasarkan kesepakatan ini, Israel diwajibkan menghentikan serangan terhadap Gaza.

Sebagai bagian dari perjanjian, sekitar 100 tawanan yang berada di tangan Hamas akan ditukar dengan kebebasan lebih dari 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 tahanan dengan vonis penjara seumur hidup.

Baca juga: Analis: Israel bisa langgar gencatan senjata jika semua sandera telah bebas

Baca juga: Turki dukung upaya pemulihan Gaza

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular