Thursday, December 5, 2024
HomeBaitul MaqdisDua partai oposisi Yunani tuntut pemerintah akui kemerdekaan Palestina

Dua partai oposisi Yunani tuntut pemerintah akui kemerdekaan Palestina

Pada peringatan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina, dua partai oposisi kiri utama di Yunani pada Jumat (30/11) kembali menegaskan tuntutan mereka agar pemerintah mengakui Palestina secara resmi sebagai negara, lapor Anadolu Agency.

Rena Dourou, kepala urusan luar negeri SYRIZA, menekankan pentingnya penyelesaian yang adil untuk masalah Palestina.

“Penyelesaian yang adil untuk masalah Palestina sangat mendesak, lebih dari sebelumnya, sebagai isu utama untuk perdamaian dengan keadilan di Timur Tengah, salah satu wilayah yang paling termiliterisasi, termasuk senjata nuklir. Penyelesaian yang adil berarti pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan layak di perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Negara Palestina, dengan kedua negara hidup berdampingan secara damai,” urai Rena panjang lebar.

Pernyataan itu juga menyebutkan langkah pertama dalam arah ini adalah pengakuan Negara Palestina oleh komunitas internasional, seperti yang telah dilakukan negara-negara Eropa, namun Yunani belum melakukannya.

SYRIZA juga mendesak pemerintah untuk menyatakan komitmennya terhadap hukum internasional dengan melaksanakan keputusan Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Demikian pula, Dimitris Koutsoumpas, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Yunani (KKE), menyatakan satu-satunya solusi adalah berakhirnya pendudukan Israel, dengan pembentukan Negara Palestina merdeka dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

“Keputusan bulat Parlemen Yunani pada 2015 untuk mengakui Negara Palestina yang merdeka harus segera dilaksanakan,” kata dia.

Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 1977.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular