Tuesday, November 4, 2025
HomeBeritaDubes Sudan: Tentara akan usir pasukan RSF dari Al-Fashir

Dubes Sudan: Tentara akan usir pasukan RSF dari Al-Fashir

Dua duta besar Sudan untuk Arab Saudi dan Mesir menegaskan bahwa tentara Sudan akan mengusir Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) dari kota Al-Fashir, ibu kota negara bagian Darfur Utara.

Hal itu menyusul laporan tentang kekejaman luas terhadap warga sipil di wilayah tersebut.

“Tentara Sudan akan memulihkan keamanan dan stabilitas di seluruh negeri, serta mengusir RSF dari Al-Fashir dan semua wilayah Sudan,” kata Dafaallah al-Haj Ali, Duta Besar Sudan untuk Arab Saudi dalam konferensi pers di Riyadh pada Minggu (2/11).

Ia menuding RSF melakukan pelanggaran berat terhadap warga sipil, termasuk pembunuhan, penahanan sewenang-wenang, pemerkosaan, dan penyiksaan, baik di Al-Fashir maupun di wilayah lain.

Menurutnya, kekejaman yang dilakukan dan bahkan didokumentasikan sendiri oleh RSF, termasuk pembantaian di Rumah Sakit Saudi di Al-Fashir yang menewaskan lebih dari 400 pasien sipil, “tidak boleh berlalu tanpa pertanggungjawaban internasional.”

Sementara itu, Duta Besar Sudan untuk Mesir, Imad al-Din Adawi, mengungkapkan bahwa laporan dari lapangan menunjukkan sekitar 2.700 orang dieksekusi oleh milisi RSF hingga 28 Oktober 2025, menyusul perkembangan militer terakhir di Al-Fashir.

Dalam konferensi pers di Kairo, Adawi menyerukan langkah-langkah mendesak untuk melindungi warga sipil, serta tekanan internasional agar bantuan kemanusiaan bisa disalurkan dengan aman.

Ia juga menuntut pembentukan koridor kemanusiaan dan penerapan sanksi keras terhadap pihak penyerang dan para pendukungnya.

Adawi menekankan pentingnya penerapan embargo senjata terhadap RSF dan penghentian segala bentuk dukungan militer maupun finansial kepada kelompok tersebut.

Situasi kemanusiaan di Al-Fashir kini disebut memburuk ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, setelah kota itu jatuh ke tangan RSF pada akhir Oktober lalu.

Laporan dari berbagai lembaga menyebut adanya pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pengungsian besar-besaran.

Dengan penguasaan atas Al-Fashir, RSF kini mengontrol seluruh lima ibu kota negara bagian di kawasan Darfur bagian barat, dari total 18 negara bagian di Sudan.

Sementara tentara Sudan masih mempertahankan kendali atas 13 negara bagian lainnya, termasuk wilayah tengah, selatan, dan timur — serta ibu kota Khartoum.

Menurut PBB, ribuan warga melarikan diri dari Al-Fashir berjalan kaki menuju kota Tawilah, sekitar 60 kilometer jauhnya, melalui jalur yang kini disebut “Jalan Kematian”.

Banyak pengungsi menghadapi kelaparan, kehausan, dan kekerasan selama pelarian.

Sementara itu, Jaringan Dokter Sudan melaporkan bahwa RSF masih menahan ribuan warga sipil di dalam kota, melarang mereka meninggalkan wilayah tersebut, bahkan menyita kendaraan yang digunakan untuk evakuasi.

Beberapa warga yang mencoba melarikan diri, termasuk yang terluka akibat tembakan atau menderita kekurangan gizi, dipaksa kembali ke kota oleh pasukan RSF.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler