Pakar militer, Mayjen (Purn.) Fayez Al-Duwairi, mengungkapkan serangan yang dilancarkan oleh kelompok perlawanan terhadap pasukan pendudukan Israel sangat bergantung pada situasi pertempuran.
Para pejuang akan menggunakan senjata jarak jauh, ketika konfrontasi jarak dekat menjadi semakin sulit.
Dalam analisisnya tentang situasi militer di Jalur Gaza, Al-Duwairi menjelaskan bahwa para pejuang menyesuaikan taktik mereka dengan kondisi di lapangan.
Ketika pasukan Israel berada jauh dari posisi mereka, keluar untuk menyerang tanpa adanya target yang jelas akan sia-sia. Hal itu akan membuat para pejuang Palestina rentan terhadap serangan sniper musuh tanpa mencapai tujuan yang diinginkan.
Al-Duwairi menekankan bahwa serangan terhadap pasukan Israel yang bermarkas di sekitar Netzarim harus menjadi taktik harian. Hal ini ditujukan untuk memaksa Israel mundur dari posisinya.
Ia juga menyatakan tujuan Israel tidak sekedar menghancurkan Hamas. Tetapi ingin membuat 2 juta warga Gaza meninggal perlahan karena kelaparan, kehausan, dan krisis obat-obatan.
Sedangkan tujuan utama Israel untuk menghacurkan para pejuang masih sangat jauh dari kenyataan.
Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi
Baca juga: Lebih dari 10.000 tentara Israel dirawat sejak 7 Oktober