Saturday, June 7, 2025
HomeBeritaEhud Olmert: Israel bertanggung jawab penuhi kebutuhan warga Gaza

Ehud Olmert: Israel bertanggung jawab penuhi kebutuhan warga Gaza

Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menegaskan bahwa Israel memikul tanggung jawab langsung untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk Gaza.

Dalam wawancara dengan Channel 4, Olmert menyampaikan bahwa operasi militer di Gaza tidak akan menyelamatkan nyawa para tawanan Israel dan menyerukan penghentian segera atas perang yang terus menelan korban jiwa.

“Sudah sangat jelas bahwa operasi militer ini tidak akan menyelamatkan para sandera. Israel harus menghentikan perang dan menjamin pemenuhan kebutuhan warga Gaza secara efektif,” kata Olmert.

Sebelumnya, Olmert juga menyuarakan posisi serupa dalam wawancara dengan Al Jazeera Mubasher.

Ia menambahkan, sebagian besar masyarakat Israel kini ingin perang dihentikan, bantuan kemanusiaan dimasukkan, dan pasukan Israel ditarik dari Jalur Gaza, yang disebutnya sebagai “tanah Palestina.”

Olmert juga mengkritik keras dukungan dari negara-negara Barat terhadap perang tersebut.

Menurutnya, meskipun Amerika Serikat (AS) dan Eropa mendukung Israel dengan dalih hak membela diri pasca serangan 7 Oktober 2023, mereka pun menyadari bahwa perang ini sejak awal telah mengancam nyawa warga sipil dalam jumlah besar.

“Meneruskan perang hanya akan membahayakan para sandera dan menambah korban jiwa dari pihak Palestina. Tak ada tujuan realistis yang bisa dicapai,” ujarnya.

Suara-suara serupa juga datang dari dalam negeri Israel. Saluran televisi Channel 12 mengutip pernyataan Yair Golan, pemimpin Koalisi Demokratik, yang menuntut agar pemerintah menyatakan tujuan perang secara terbuka dan realistis.

Ia menuduh pemerintah Israel gagal merumuskan arah yang jelas dan malah mengambil langkah-langkah ekstrem terhadap Gaza.

Golan menegaskan bahwa pemerintah telah meninggalkan para tawanan dan memilih jalan “kegilaan” yang hanya akan memperpanjang penderitaan, serta mendesak adanya penyelesaian politik dengan Hamas.

Sejak dimulainya agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, situasi kemanusiaan di wilayah itu terus memburuk.

Israel dituding melakukan genosida yang mengabaikan seluruh seruan internasional dan perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikan perang.

Menurut data otoritas Palestina dan lembaga-lembaga kemanusiaan, perang ini telah menyebabkan lebih dari 180.000 korban jiwa dan luka-luka—mayoritas perempuan dan anak-anak—lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu warga mengungsi.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular