Thursday, May 8, 2025
HomeBeritaEXPLAINER: Mengapa India serang Pakistan?

EXPLAINER: Mengapa India serang Pakistan?

Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah India meluncurkan serangan misil ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025) dini hari. Serangan yang dinamai “Operasi Sindoor” ini terjadi dua pekan setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India.

Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, mengatakan bahwa enam lokasi menjadi sasaran, termasuk empat kota di Provinsi Punjab—wilayah terpadat di Pakistan—serta dua kota di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, yakni Muzaffarabad dan Kotli.

Serangan terbesar terjadi di Ahmedpur Sharqia, dekat Kota Bahawalpur, di mana sebuah kompleks masjid dilaporkan terkena dan menewaskan lima orang, termasuk seorang anak perempuan berusia tiga tahun. Dua remaja juga termasuk dalam korban tewas di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Militer Pakistan menyatakan total delapan warga sipil tewas dan 35 lainnya luka-luka. Pemerintah Provinsi Punjab menetapkan status darurat, menutup sekolah, dan menyiagakan fasilitas kesehatan serta aparat keamanan.

Respons Pakistan

Tak lama setelah serangan, jet-jet tempur Pakistan diterbangkan untuk merespons. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyatakan bahwa “tanggapan tengah diberikan”.

Militer dan sejumlah pejabat Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga unit jet tempur Rafale buatan Prancis. Namun, India belum memberikan tanggapan resmi terkait klaim tersebut atau soal kondisi armada udaranya usai operasi tersebut.

Pakistan juga menyebut bahwa seluruh misil India diluncurkan dari wilayah udara India, mengindikasikan bahwa jet-jet tersebut tidak memasuki wilayah udara Pakistan secara langsung.

Latar Belakang Ketegangan

Serangan ini terjadi menyusul insiden berdarah di Lembah Baisaran, Pahalgam, pada 22 April 2025. Saat itu, sekelompok pria bersenjata menyerang rombongan wisatawan, menewaskan 26 orang—25 di antaranya adalah wisatawan dan satu pemandu lokal.

India menyalahkan kelompok bersenjata The Resistance Front (TRF) yang disebut-sebut mendapatkan dukungan dari Pakistan. Islamabad membantah keras tuduhan tersebut dan meminta penyelidikan internasional yang transparan.

Perdana Menteri India Narendra Modi sempat menyatakan bahwa pelaku akan “dikejar sampai ke ujung dunia”.

Makna “Operasi Sindoor”

Nama “Sindoor” dipilih India untuk operasi ini sebagai simbol penuh makna. Sindoor adalah serbuk merah yang biasa dipakai oleh perempuan Hindu yang telah menikah, dan biasanya tidak lagi dikenakan ketika suami mereka wafat.

India menganggap penyerangan di Pahalgam memiliki motif sektarian, dengan laporan bahwa para penyerang menyasar laki-laki non-Muslim di hadapan istri mereka. Operasi ini disebut sebagai balasan terhadap aksi yang menimbulkan banyak janda dari komunitas Hindu.

Meningkatnya Ketegangan

Pasca serangan di Pahalgam, hubungan India-Pakistan memburuk drastis:

  • India menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Air Indus, yang selama ini menjadi dasar pembagian air sungai antara kedua negara.
  • Visa untuk warga Pakistan dicabut oleh India.
  • Pakistan mengancam akan menangguhkan Perjanjian Simla.
  • Kedua negara saling mengusir diplomat, menutup perbatasan, serta menangguhkan penerbangan lintas negara.

Di Kashmir yang dikuasai India, lebih dari 2.000 warga ditangkap dengan tuduhan terkait terorisme. Pemerintah juga menghancurkan rumah-rumah milik terduga militan dan memberlakukan pengamanan ketat.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular