Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, melancarkan serangan terkoordinasi terhadap pasukan Israel di selatan wilayah Zeitoun, Kota Gaza, pada Rabu (13/8/2025). Serangan tersebut dilakukan di tengah peningkatan pengerahan militer oleh Israel yang bertujuan untuk menguasai penuh Kota Gaza.
Dalam pernyataannya, Al-Qassam menyebut bahwa para pejuangnya telah menargetkan dua kendaraan pengangkut personel militer Israel dengan bahan peledak yang dipasang di bagian ruang kendali kendaraan. Mereka juga menembakkan peluru kendali jenis Yassin 105 ke arah kendaraan lapis baja “Namer”, serta menargetkan rumah-rumah yang dijadikan tempat berlindung pasukan Israel.
Al-Qassam mengklaim bahwa serangan ini menimbulkan korban di pihak Israel, baik tewas maupun terluka, namun belum ada konfirmasi dari pihak militer Israel mengenai jumlah korban.
Selain itu, brigade tersebut menyatakan bahwa para pejuangnya juga berhasil menghantam sebuah tank tempur Merkava dan sebuah buldoser militer tipe D9 di Jalan 8, wilayah selatan Zeitoun, menggunakan senjata antitank yang sama.
Sementara itu, kelompok perlawanan lainnya, Saraya Al-Quds, yang merupakan sayap militer Jihad Islam Palestina, juga mengumumkan telah meledakkan dua kendaraan militer Israel menggunakan ranjau antitank saat pasukan tersebut melakukan manuver di kawasan yang sama di selatan Zeitoun.
Serangan ini menjadi bagian dari rangkaian perlawanan bersenjata yang dilancarkan oleh faksi-faksi Palestina terhadap serangan darat Israel ke wilayah utara dan tengah Gaza.
Serangan tersebut terjadi di tengah situasi yang terus memanas, menyusul meningkatnya konsentrasi pasukan Israel di sekitar perbatasan Gaza dalam beberapa hari terakhir. Di sisi lain, militer Israel terus menghancurkan kawasan pemukiman padat penduduk di kota tersebut.
Kantor Menteri Pertahanan Israel mengumumkan bahwa Menteri Yisrael Katz mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf Militer Herzi Halevi dan jajaran tinggi militer untuk membahas prinsip-prinsip utama dari rencana penguasaan penuh Kota Gaza. Rencana ini akan diajukan untuk persetujuan pada pertemuan kabinet terbatas hari Minggu mendatang.
Dalam pernyataannya, Katz menegaskan tekad Israel untuk mengalahkan Hamas, membebaskan semua “sandera”, dan mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Sementara itu, surat kabar Maariv melaporkan bahwa operasi militer besar-besaran di Kota Gaza diperkirakan akan dimulai pada akhir September mendatang, meski diperkirakan akan berlangsung secara bertahap dan memakan waktu berbulan-bulan.
Menurut sumber militer Israel yang dikutip oleh surat kabar tersebut, laju pergerakan pasukan darat diprediksi tidak akan sesuai dengan harapan para pemimpin politik, yang mendorong dilakukannya operasi berskala besar dan intensif dengan dukungan kekuatan tembakan yang masif.
Lebih lanjut, militer Israel disebut-sebut akan mengeluarkan ribuan surat panggilan darurat bagi pasukan cadangan dalam waktu dekat.