Hamas dan sayap militernya, Brigade Al-Qassam, mengumumkan gugurnya komandan Al-Qassam, Muhammad Ibrahim Shahin (Abu Al-Baraa).
Ia gugur dalam operasi pembunuhan yang dilakukan Israel menggunakan drone di kota Saida, Lebanon selatan, pada Senin.
Dalam pernyataannya, Brigade Al-Qassam mengumumkan kesyahidan pahlawan Abu Al-Baraa sambil mengenang perannya yang besar.
“Jejaknya yang berharga dalam perjalanan jihad dan perlawanan melawan musuh Zionis, sejak Intifada Al-Aqsa hingga pertempuran Thufan Al-Aqsa,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa Shahin, yang berasal dari kota Falujah di Palestina yang diduduki, telah menempati beberapa posisi jihad penting.
“Dan menutup perjuangannya dengan bergabung bersama saudaranya yang syahid, insinyur Al-Qassam Hamzah Shahin, serta saudara-saudaranya yang telah gugur sebelumnya,” tegasnya.
Mereka menegaskan bahwa terus mempersembahkan para syuhada di seluruh wilayah Palestina dan sekitarnya.
Mereka juga berkomitmen untuk tetap setia kepada Allah, rakyatnya, dan jalan jihad yang telah dilalui oleh para pejuang dengan darah suci mereka.
Dalam pernyataan lain, Hamas menegaskan bahwa tangan keji Zionis yang mencapai wilayah pengasingan.
“Seperti halnya mereka melakukan kejahatan di tanah air, tidak akan berhasil menghancurkan semangat perlawanan,” ungkapnya.
Hamas juga menyoroti bahwa Shahin, bersama keluarganya, adalah contoh pengorbanan dan keteguhan.
“Dia adalah salah satu sosok yang mengabdikan hidupnya untuk perjuangan perlawanan dan berkontribusi dalam memperkuat serta mempersiapkan kekuatannya guna menghadapi musuh Zionis hingga tanah dan tempat suci dibebaskan,” terangnya.
Hamas menekankan bahwa Zionis terus melanjutkan kebijakan pembunuhan merupakan pengecut terhadap para pemimpin dan pejuang perlawanan.
Menurutnya, Zionis bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari kejahatan ini dan akan membayar harga yang mahal.
Pada hari yang sama, militer Israel mengklaim bahwa mereka telah berhasil membunuh Shahin dalam serangan udara yang dilakukan di Saida.
Dalam pernyataan resminya, tentara Israel mengatakan bahwa Shahin adalah sumber informasi penting bagi Hamas dan berada di balik banyak serangan selama perang.
Drone Israel menargetkan mobil yang ditumpangi Shahin di Saida, hanya sehari sebelum batas waktu penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.