Wednesday, April 16, 2025
HomeBeritaHamas: Eskalasi Israel tidak akan mengembalikan tawanan dalam keadaan hidup

Hamas: Eskalasi Israel tidak akan mengembalikan tawanan dalam keadaan hidup

Hamas menyatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah tekanan militer, melainkan aksi balas dendam brutal terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Hamas juga mengecam penangkapan peserta demonstrasi solidaritas untuk Gaza oleh aparat keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa eskalasi militer tidak akan mampu mengembalikan para tawanan dalam keadaan hidup.

Bahkan, justru mengancam nyawa mereka dan membunuh mereka.

Hamas menekankan bahwa satu-satunya jalan untuk memulangkan para tawanan adalah melalui jalur negosiasi.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang membalas dendam terhadap anak-anak, perempuan, dan lansia adalah resep kegagalan yang pasti.

Peningkatan intensitas agresi tidak akan mematahkan semangat rakyat Palestina, malah akan meningkatkan tekad dan semangat perlawanan terhadapnya.

Hamas menyerukan kepada negara-negara dunia untuk memikul tanggung jawab mereka dan segera menghentikan aksi balas dendam pendudukan terhadap warga sipil yang tak berdosa.

Kecaman terhadap penangkapan para pejuang di Tepi Barat

Dalam pernyataan lainnya, Hamas mengecam penangkapan yang dilakukan aparat keamanan Otoritas Palestina terhadap peserta demonstrasi solidaritas untuk Gaza di Tepi Barat.

“Gelombang penangkapan yang dilakukan aparat keamanan Otoritas terhadap rakyat kami di Tepi Barat setelah mereka ikut serta dalam aksi solidaritas untuk Gaza adalah indikasi berbahaya dan perilaku yang melayani tujuan pendudukan Israel serta merupakan tikaman baru terhadap rakyat dan perjuangan kami yang sedang berada dalam tahap paling berbahaya,” sebut Hamas.

Hamas menegaskan bahwa penangkapan terhadap anggota Dewan Kota Beita di selatan Nablus, serta penindasan terhadap aksi di Ramallah dan penangkapan para pesertanya.

Hamas menunjukkan bahwa Otoritas Palestina secara langsung dan terang-terangan berupaya menggagalkan setiap gerakan massa yang mendukung Gaza dan menolak kejahatan pendudukan.

Ini merupakan kejahatan nasional dan moral yang membutuhkan gerakan nasional luas untuk menghentikan apa yang terjadi di Tepi Barat, berupa pembunuhan, pengusiran, dan perusakan.

Hamas juga menyerukan kepada warga Tepi Barat untuk menyatakan penolakan terhadap praktik represif aparat keamanan Otoritas.

Hamas juga menyerukan melanjutkan gerakan massa dalam menghadapi pendudukan sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.

Hamas juga menyerukan untuk melawan rencana Israel untuk meng-Yahudi-kan Yerusalem, mencaplok Tepi Barat, menjarah tanah, mengusir penduduknya, dan menjalankan rencana jahat mereka.

Pada hari Senin kemarin, aparat keamanan Otoritas Palestina membubarkan aksi solidaritas untuk Gaza di dekat Bundaran Al-Manara di kota Ramallah, dan menangkap sejumlah demonstran setelah memukuli mereka.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan lebih dari 166.000 warga Palestina menjadi syahid atau terluka.

Sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular