Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyatakan foto-foto anjing liar yang memakan jenazah warga Palestina di hadapan tentara Israel menunjukkan “tingkat kebiadaban, dan sadisme mereka.
Hal itu diberitakan Aljazeera kemarin (17/12).
Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (19/12), Hamas merujuk pada laporan Aljazeera yang menampilkan gambar mengerikan jenazah para syuhada Palestina dimangsa anjing liar di jalanan wilayah utara Gaza.
“Ini terjadi di bawah pengawasan tentara Israel, yang melarang tim medis dan pemadam kebakaran untuk mengevakuasi korban jiwa dan luka-luka sejak dimulainya kampanye pembersihan etnis dan pengusiran paksa di wilayah tersebut,” demikian bunyi pernyataan Hamas.
Hamas menegaskan bahwa kejadian ini mengungkap kebiadaban dan tingkat kejahatan sistemik yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
Mereka juga menyoroti serangan berulang terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, termasuk fasilitas-fasilitas pendukung seperti tangki air, bahan bakar, dan stasiun oksigen.
Hamas menyebut tindakan ini sebagai bagian dari kebijakan penghancuran sistematis terhadap infrastruktur dan layanan kehidupan di Gaza utara.
Kejahatan perang
“Ini adalah kejahatan perang yang terjadi di hadapan dunia, tanpa ada tindakan untuk menghentikannya,” kata Hamas.
Mereka mendesak komunitas internasional untuk bertindak dan mengirimkan bantuan kemanusiaan serta tim penyelamat ke wilayah utara Gaza.
“Tragedi ini seharusnya menggugah hati nurani dunia untuk membela nilai-nilai kemanusiaan, menghentikan genosida, dan memberikan perlindungan bagi warga sipil yang tak bersalah.”
Hamas juga menyerukan dokumentasi terhadap semua kejahatan yang dilakukan untuk memastikan para pelaku, termasuk para penjahat perang Israel, dapat dimintai pertanggungjawaban di pengadilan internasional.
Sejak Oktober 2024, militer Israel telah menginvasi Gaza utara. Warga Palestina menuduh Tel Aviv berupaya menguasai wilayah tersebut dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah menggusur penduduk setempat melalui serangan brutal serta blokade total atas makanan, air, dan obat-obatan.
Serangan udara Israel terus berlangsung di seluruh Gaza, disertai penghancuran rumah-rumah dan kawasan permukiman.
Didukung penuh oleh Amerika Serikat, Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melakukan genosida yang mengakibatkan lebih dari 152 ribu korban jiwa dan luka-luka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang.
Kondisi ini menimbulkan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia, dengan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan lansia di tengah kehancuran yang masif.
Baca juga: Erdogan dan Emir Qatar bahas masa depan Suriah, tegaskan kerja sama kuat
Baca juga: OPINI: Mengapa sebagian kelompok kiri dukung brutalitas rezim Assad?