Sehari setelah serangan udara Israel menghantam delegasi perunding Hamas di ibu kota Qatar, Doha, pimpinan Hamas menegaskan bahwa keputusan politik dan koordinasi internal mereka tidak akan terpengaruh.
Dalam pernyataannya, Rabu (11/9), anggota Biro Politik Hamas, Husam Badran, menegaskan pihaknya akan terus menjalin koordinasi erat dengan seluruh faksi Palestina guna menjaga keputusan nasional yang mewakili kepentingan rakyat.
“Keputusan kami tidak akan diguncang oleh kejahatan Israel. Kami tetap bergerak bersama berbagai faksi untuk memastikan keputusan yang lahir mencerminkan suara kolektif rakyat Palestina,” ujar Badran.
Ia menyebut serangan di Doha sebagai bukti nyata bahwa Israel bukan negara biasa, melainkan sekumpulan milisi bersenjata, pembunuh, dan teroris yang menguasai sebuah negara dengan kemampuan militer besar serta ideologi ekstrem berbasis ilusi rasis.
Badran menekankan, Israel bukan hanya ancaman bagi Palestina, melainkan juga bagi keamanan dan stabilitas kawasan secara keseluruhan.
“Mereka berperang melawan semua orang, bukan hanya bangsa Palestina,” katanya.
Menurutnya, Hamas menerima pesan solidaritas dari berbagai faksi Palestina, tokoh nasional, serta komponen masyarakat luas.
Semua menyampaikan dukungan menghadapi “kejahatan” yang ia atribusikan langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang kini berstatus buronan Mahkamah Pidana Internasional.
Badran juga menggarisbawahi, darah para pemimpin Hamas tidak lebih berharga dibandingkan darah anak-anak, perempuan, maupun orang lanjut usia yang gugur di Gaza.
“Kami berjuang demi rakyat kami, bergerak di bidang politik dan diplomasi untuk membela Palestina. Tidak ada kekuatan di bumi ini yang mampu menghentikan kami menjalankan peran nasional kami,” tegasnya.
