Sunday, February 23, 2025
HomeBeritaHamas kembali bebaskan 3 sandera Israel

Hamas kembali bebaskan 3 sandera Israel

Hamas telah menyerahkan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Deir al-Balah, Gaza tengah, yang disiarkan langsung di TV.

Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi keduanya diambil dari kibbutz Be’eri selama Operasi Taufan Al Aqsa dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, sementara Or Levy diambil pada hari yang sama dari festival musik Nova.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 183 tahanan Palestina, termasuk 111 yang ditahan di Gaza selama perang, menurut keterangan Hamas.

Tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima tiga sandera yang dibebaskan oleh Palang Merah dan memindahkan mereka keluar dari Gaza ke fasilitas militer di dekat perbatasan untuk pemeriksaan medis awal.

Sebelum penyerahan, para sandera tampil di atas panggung, dikelilingi oleh pejuang Hamas, sambil memegang sertifikat pembebasan. Di panggung tersebut terpampang spanduk bertuliskan: “Kami adalah banjir, kami adalah hari setelah perang.”

“Pemandangan besar dalam proses penyerahan ini dan pesan-pesan perlawanan tentang hari yang akan datang menegaskan bahwa rakyat kami dan perlawanan mereka akan tetap unggul. Hari yang akan datang adalah hari Palestina yang istimewa, yang membawa kami lebih dekat kepada kebebasan dan penentuan nasib sendiri,” ujar Hamas dalam sebuah pernyataan.

“Rakyat Palestina kami… menegaskan penolakan terhadap semua proyek (Presiden AS Donald) Trump mengenai pemindahan dan pendudukan, serta tekad kami untuk menggagalkannya.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik pembebasan ketiga sandera tersebut, namun ia menegaskan bahwa ia tidak akan menerima “gambar-gambar yang keras” yang terlihat dalam proses penyerahan tersebut.

“Gambar-gambar mengejutkan yang kami lihat hari ini tidak akan berlalu begitu saja tanpa respons,” kata pernyataan dari kantornya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Tentara Israel juga dijadwalkan akan membebaskan 183 tahanan Palestina sebagai bagian dari pertukaran untuk ketiga sandera tersebut.

Sebanyak 16 sandera Israel dan lima pekerja Thailand telah dibebaskan sejauh ini dalam gencatan senjata Gaza sebagai imbalan atas ratusan tahanan Palestina.

Banyak tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk, dengan banyak yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Pada hari Sabtu, Euro-Mediterranean Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa menuduh otoritas penjara Israel mengabaikan perawatan medis bagi tahanan Palestina selama masa penahanan mereka.

Perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 19 Januari lalu, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.500 orang Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta meninggalkan wilayah tersebut dalam kehancuran.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional terkait perang mereka di Gaza.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular