Perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel kembali menemui jalan buntu. Hal ini disampaikan oleh pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, pada Ahad (30/6), yang menuding Israel tetap bersikeras melanjutkan agresinya di Jalur Gaza.
“Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terus menolak menghentikan perang kriminal yang menargetkan warga sipil tak berdosa di Gaza,” ujar Mardawi.
Ia menegaskan bahwa penghentian agresi militer dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah dua syarat mutlak yang tidak dapat ditawar.
Menurut Mardawi, Israel berusaha memaksakan syarat-syarat yang merongrong kedaulatan rakyat Palestina, termasuk menuntut pelucutan senjata kelompok perlawanan—sebuah tuntutan yang secara tegas ditolak oleh Hamas.
Ia menambahkan bahwa keberadaan senjata perlawanan berkaitan langsung dengan perjuangan mengakhiri pendudukan Israel dan tidak akan menjadi bagian dari negosiasi.
Mardawi menutup pernyataannya dengan menegaskan sikap nasional Hamas yang, menurutnya, tetap memprioritaskan perlindungan terhadap rakyat Palestina, penghentian perang, dan pembukaan koridor aman untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.