Hamas pada Jumat (8/11) menyambut baik keputusan Spanyol yang menolak memberikan izin pelabuhan bagi dua kapal kargo yang diduga mengangkut senjata menuju Israel.
Keputusan ini, menurut laporan Anadolu Agency, dipuji sebagai langkah yang sejalan dengan posisi terhormat Spanyol dalam menentang agresi Zionis terhadap Gaza dan mencegah pengiriman senjata yang digunakan untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyerukan kepada PBB untuk mengeluarkan resolusi yang mengkriminalisasi dan melarang ekspor senjata ke Israel, serta mendesak negara penjajah itu untuk menghentikan perang di Gaza yang telah merenggut lebih dari 43.000 nyawa sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut surat kabar Spanyol El País, kapal-kapal yang berangkat dari New York itu telah mengajukan permohonan untuk berlabuh di pelabuhan Algeciras, Spanyol.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan kepada harian tersebut bahwa kapal-kapal itu “tidak akan singgah di Spanyol”, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kapal-kapal tersebut diduga milik perusahaan pelayaran Denmark, Maersk, dan terdaftar dengan bendera Amerika Serikat.
Anggota parlemen Spanyol, Enrique Santiago, menyatakan bahwa kedatangan kapal-kapal tersebut akan melanggar kode hukum negara itu.
Sebelumnya, pada Mei lalu, Spanyol juga menolak izin bagi sebuah kapal yang membawa senjata menuju Israel untuk berlabuh di pelabuhan Cartagena, tenggara Spanyol.
Spanyol sendiri telah mengkritik keras serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza dan, bersama dengan Norwegia dan Irlandia, mengakui negara Palestina pada awal tahun ini.