Pasukan Hizbullah menghancurkan dua tank Merkava Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon pada Kamis dini hari, menurut laporan setempat, lansir New Arab.
Saluran televisi Lebanon melaporkan bahwa sistem anti-tank ditembakkan dalam dua insiden terpisah di tengah bentrokan di wilayah Bukit al-Labbouneh.
Serangan pertama terjadi sekitar pukul 00.50, menghantam sebuah tank dan menyebabkan kendaraan tersebut terbakar. Hizbullah menyatakan bahwa awak tank tewas dan terluka.
Serangan kedua terjadi pada pukul 02.50, ketika sebuah tank Merkava Israel kembali menjadi target rudal anti-tank, menyebabkan kendaraan tersebut terbakar. Hizbullah mengklaim awak tank juga tewas dan terluka dalam serangan ini.
Israel, yang memberlakukan sensor militer ketat terkait korban di pihak tentara, belum mengonfirmasi laporan tersebut.
Tank Merkava Israel, yang biasanya berisi hingga empat tentara, dilengkapi dengan sistem pertahanan anti-rudal ‘Trophy’ yang dapat menghancurkan proyektil musuh.
Namun, rekaman yang beredar dari sayap bersenjata Hamas di Gaza sejak Oktober 2023 menunjukkan tank-tank Israel terkena granat roket buatan lokal Hamas, ‘Yassin 105’. Para pejuang Hamas juga merekam video saat mereka menempatkan dan meledakkan bahan peledak anti-tank ‘Shawaz 1’ pada tank-tank Israel secara jarak jauh.
Tentara Israel telah melaporkan bahwa kru tank terbunuh dan terluka di Gaza, serta kendaraan militer yang rusak dan hancur.
Di Lebanon, Hizbullah diketahui menggunakan rudal anti-tank ‘Almas’ buatan Iran, yang merupakan hasil rekayasa balik dari rudal ‘Spike’ Israel.
Menurut media Israel, Iran memperoleh rudal Spike setelah Hizbullah merebut model rudal tersebut selama perang Israel-Hizbullah pada 2006.
Israel meluncurkan invasi darat ke Lebanon pada akhir September, setelah serangkaian serangan udara intensif yang menargetkan wilayah selatan negara itu dan ibu kota, Beirut. Israel juga menargetkan kepemimpinan Hizbullah, dengan membunuh pemimpin lama kelompok itu, Hassan Nasrallah, pada 27 September.
Tentara Israel telah membuat kemajuan terbatas di Lebanon selatan, dengan Hizbullah beberapa kali mengklaim berhasil memukul mundur serangan Israel di perbatasan.
Hizbullah juga melancarkan serangan di dalam wilayah Israel, menewaskan empat tentara dan melukai puluhan lainnya dalam serangan drone di sebuah pangkalan di Binyamina minggu lalu.
Israel dan Hizbullah mulai saling menembak pada 8 Oktober tahun lalu, ketika kelompok Lebanon tersebut menembakkan roket ke arah pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Hizbullah sebelumnya menyatakan akan menghentikan serangan terhadap Israel setelah tercapainya gencatan senjata di Gaza.