Sunday, November 17, 2024
HomeBeritaHouthi sasar 196 kapal terkait Israel, AS, dan Inggris

Houthi sasar 196 kapal terkait Israel, AS, dan Inggris

Pemimpin kelompok Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, pada Kamis mengumumkan bahwa kelompoknya telah menargetkan 196 kapal “yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris, sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza, selama 11 bulan terakhir,” lansir Quds Press.

Dalam pidatonya, Al-Houthi mengatakan, “Front dukungan Yaman terus mendukung Gaza.”

Ia menambahkan, “Dukungan terhadap Gaza terus dilakukan dengan misil dan drone,” serta menyatakan bahwa “Operasi kami minggu ini melibatkan 25 misil balistik, misil jelajah, dan sebuah drone.”

Al-Houthi juga menyoroti bahwa “Amerika Serikat dan Inggris terus melakukan pemboman udara dan laut di Yaman.”

Sebelumnya, kelompok Houthi mengumumkan bahwa “pesawat Amerika dan Inggris telah menargetkan ibu kota Sanaa dan Gubernuran Saada dengan 15 serangan udara.”

Sejak November 2023, kelompok Houthi telah melakukan serangan di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal Israel atau kapal lainnya yang menuju ke Israel, “sebagai bentuk dukungan dan solidaritas untuk rakyat Palestina.”

Kelompok Ansar Allah sebelumnya menyatakan bahwa mereka tidak akan “menghentikan serangan di Laut Merah hingga perang Israel di Gaza berakhir, blokade di Jalur Gaza dicabut, dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk.”

Tentara penjajah Israel, yang didukung Amerika Serikat dan Eropa, telah melanjutkan agresinya di Jalur Gaza selama 377 hari.

Pesawat-pesawat Israel membombardir sekitar rumah sakit, gedung-gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya di atas kepala penghuninya, serta mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Agresi yang terus berlangsung ini telah menyebabkan gugurnya 42.438 orang, melukai 99.246 lainnya, serta membuat 90% populasi Jalur Gaza mengungsi, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular