Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengingatkan pada Rabu bahwa tenaga medis kesulitan menangani lonjakan jumlah korban dalam 36 jam terakhir akibat dilanjutkannya operasi darat oleh Israel di Jalur Gaza.
“Karena penghentian bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, stok persediaan medis menurun secara signifikan dan di sisi lain, tenaga medis di rumah sakit kesulitan untuk menangani lonjakan jumlah korban yang semakin meningkat,” ujar ICRC dalam pernyataannya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Khalil al-Dakran, mengungkapkan bahwa sejak Selasa, 710 orang telah menjadi korban tewas dan lebih dari 900 orang terluka akibat pembantaian yang dilakukan oleh Israel.
Banyak di antara korban luka meninggal dunia karena kesulitan dalam mendapatkan perawatan medis darurat, akibat kekurangan perlengkapan dan obat-obatan penting.
Sekitar 70 persen dari korban yang terluka adalah anak-anak dan perempuan, dengan sebagian besar mengalami luka-luka serius.