Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah terjadi serangan mematikan di wilayah Jammu dan Kashmir yang dikuasai India. Serangan itu menewaskan 26 orang dan melukai sejumlah lainnya.
Serangan ini memicu konfrontasi militer dan saling tuding antar kedua negara, sehingga memunculkan kekhawatiran komunitas internasional atas potensi pecahnya perang terbuka.
India menuding pelaku serangan berasal dari Pakistan dan menyerukan agar perjanjian pembagian air Sungai Indus ditangguhkan.
Pemerintah India juga memerintahkan para diplomat Pakistan di New Delhi untuk meninggalkan negara itu dalam waktu sepekan.
Sebagai balasan, Pakistan membantah tuduhan India dan membatasi jumlah staf diplomatik India di Islamabad.
Pemerintah Pakistan menyatakan akan menganggap segala intervensi terhadap sungai di luar perjanjian Indus sebagai “tindakan perang”.
Pakistan juga menghentikan semua kegiatan perdagangan dengan India serta menutup wilayah udaranya.
Seiring dengan meningkatnya ketegangan, sejumlah negara dan organisasi internasional menyerukan penyelesaian damai dan menawarkan mediasi.
Berikut adalah respons dari berbagai pihak terhadap situasi yang berkembang di Asia Selatan tersebut:
Amerika Serikat (AS)
Presiden AS, Donald Trump, menyatakan keyakinannya bahwa India dan Pakistan akan mampu menemukan jalan keluar dari krisis yang terjadi.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Trump mengatakan, India dan Pakistan sudah lama berselisih mengenai Kashmir.
“Ini bukan hal baru, dan seperti biasa, mereka akan menemukan solusinya—dengan satu cara atau lainnya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dirinya memiliki hubungan dekat dengan kedua negara dan para pemimpinnya.
Departemen Luar Negeri AS juga menyampaikan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan kedua negara dan mendorong dilakukannya penyelesaian secara “bertanggung jawab”.
China
Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa Beijing, sebagai negara tetangga bagi India dan Pakistan, berharap kedua belah pihak menahan diri dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi.
“Kami berharap India dan Pakistan dapat menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan secara bersama-sama,” demikian pernyataan resmi China.
China juga menyerukan agar investigasi terhadap insiden di Kashmir dilakukan secara adil dan transparan secepat mungkin.
Rusia
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Rudenko, menyampaikan kepada Duta Besar Pakistan untuk Rusia, Mohammad Khalid Jamali, bahwa Moskwa mendesak penyelesaian damai atas sengketa antara India dan Pakistan.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia meminta kedua negara agar menahan diri dan membuka dialog konstruktif demi meredakan ketegangan secara damai.
Turki
Kepresidenan Turki membantah laporan yang menyebut Ankara mengirimkan enam pesawat yang memuat senjata ke Pakistan.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan dalam pernyataannya menekankan bahwa Turki ingin ketegangan antara India dan Pakistan segera mereda sebelum mencapai tingkat yang lebih berbahaya.
Iran
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), menyatakan kesiapan Teheran untuk menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik antara India dan Pakistan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Organisasi internasional tersebut menyerukan agar kedua negara menyelesaikan sengketa secara damai dan menahan diri semaksimal mungkin.
“Kami mendesak kedua pemerintah untuk menahan diri secara maksimal dan memastikan agar situasi tidak memburuk,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric.
Qatar
Dari kawasan Arab, Qatar menyatakan dukungannya terhadap segala upaya untuk meredakan eskalasi antara India dan Pakistan.
Dalam percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan rekannya dari Pakistan, Mohammad Ishaq Dar, disebutkan bahwa Qatar mendukung penuh penyelesaian persoalan melalui dialog dan cara-cara damai.
Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir mengungkapkan bahwa Menlu Badr Abdel Aaty telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Luar Negeri Pakistan Mohammad Ishaq Dar.
Dalam pernyataannya, Abdel Aaty menekankan pentingnya meredakan ketegangan, menahan diri, serta menjaga stabilitas dan keamanan di Asia Selatan.
Arab Saudi
Seorang pejabat tinggi Saudi menyampaikan kepada AFP bahwa Riyadh tengah melakukan berbagai kontak diplomatik untuk mencegah memburuknya ketegangan antara India dan Pakistan.
“Kedua negara adalah sekutu kami, dan kami tidak ingin situasi ini lepas kendali,” ujar pejabat tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, telah menghubungi secara terpisah para menlu India dan Pakistan untuk membahas upaya menurunkan tensi dan menjaga stabilitas regional.
Situasi yang memanas antara India dan Pakistan ini menjadi perhatian serius dunia internasional, mengingat kedua negara memiliki senjata nuklir dan sejarah panjang konflik di kawasan sensitif seperti Kashmir.
Komunitas internasional pun kini berpacu waktu untuk mendorong jalan damai sebelum krisis berubah menjadi bencana berskala lebih besar.